Trump Ngamuk ke Bos The Fed Gegara Tak Mau Turunkan Suku Bunga | Info Giok4D

Posted on

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam Ketua The Fed, Jerome Powell, dan menyebutnya sebagai seorang yang bodoh. Hal itu disampaikan Trump di tengah desakannya pada The Fed agar menurunkan tingkat suku bunga.

Trump mengklaim penurunan suku bunga 2 poin persentase akan membuat AS hemat hingga US$ 600 miliar atau Rp 9.720 triliun (kurs Rp 16.200) per tahun. Namun, kata Trump, Powell tetap tak melakukannya.

“Kita akan menghabiskan US$ 600 miliar setahun, US$ 600 miliar, hanya karena satu orang bodoh yang duduk di sini,” kata Trump, dilansir dari CNBC, Jumat (13/6/2025).

Trump menjelaskan, dirinya setuju jika The Fed menaikkan suku bunga jika inflasi sedang naik. Namun ia menyebut inflasi sedang turun sehingga mendesak tingkat suku bunga segera diturunkan.

Komentar pedas Trump muncul beberapa jam setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga produsen naik lebih rendah dari perkiraan ekonom pada bulan Mei. Laporan itu, bersama data ekonomi lainnya, meredakan kekhawatiran soal lonjakan inflasi akibat tarif resiprokal.

Hal itulah yang mendorong Trump dan pendukungnya semakin menekan The Fed. Serangan terbaru Trump terhadap Powell merupakan yang ketiga dalam dua hari terakhir.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick misalnya yang menyebut bahwa AS dapat menghemat banyak jika suku bunga diturunkan. Menurutnya perekonomian AS sudah siap untuk itu, mengingat angka inflasi juga sedang rendah.

“Ayolah. Dia (Powell) harus mengerjakan tugasnya segera,” ujar Howard Lutnick.

Sebelumnya pada Rabu, Wakil Presiden JD Vance menulis di media sosial bahwa penolakan The Fed untuk memangkas suku bunga adalah malpraktik moneter.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Sementara itu, para pelaku pasar hampir tidak memperkirakan adanya peluang The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan pekan depan, dan hanya sedikit kemungkinan pemangkasan di bulan Juli.

Namun, peluang untuk pemangkasan pada bulan September meningkat, dengan kemungkinan mencapai sekitar 76% pada Kamis, dibandingkan 69% sehari sebelumnya.

Investor sempat dibuat cemas pada bulan April ketika Trump disebut mempertimbangkan untuk memecat Powell sebelum masa jabatannya berakhir tahun depan. Namun Trump mundur dari niat itu setelah terjadi gejolak di pasar, dan sejak itu tidak lagi mengancam akan memecat Powell.

Powell sebelumnya menyatakan undang-undang AS tidak mengizinkan presiden untuk memecatnya, dan Mahkamah Agung pada bulan Mei mengisyaratkan bahwa gubernur The Fed memiliki perlindungan yang lebih kuat terhadap pemecatan dibandingkan kepala lembaga federal lainnya.

Simak juga Video: IHSG Stagnan Menunggu Kabar The Fed