Indonesia masih melanjutkan negosiasi tarif 0% dengan Amerika Serikat (AS). Negosiasi tarif itu dilakukan untuk beberapa komoditas ekspor seperti kelapa sawit, kakao, dan karet.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Meski telah mendapat diskon tarif resiprokal dari 32% menjadi 19%, Indonesia masih negosiasi dengan AS untuk mendapatkan tarif 0%.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan komoditas yang diusulkan untuk 0% adalah komoditas asli Indonesia yang tidak bisa diproduksi di AS, seperti kelapa sawit hingga karet.
Indonesia juga menawarkan agar komoditas yang menyangkut rantai pasok kesehatan juga diberikan tarif impor 0% oleh Amerika.
“Sudah kita bicara kan untuk produk yang Amerika tak bisa produksi, seperti sawit, kakao, rubber itu seluruhnya diberikan 0. Kita minta juga untuk komoditas tertentu yang jadi supply chain di industri medical,” papar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Sebelumnya, beberapa negara Asia Tenggara sudah mendapatkan kesepakatan tarif 0% dalam perundingan di sela-sela KTT ASEAN Kuala Lumpur, Malaysia beberapa hari lalu. Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Kamboja mendapatkan penurunan tarif menjadi 0% untuk beberapa barang khusus.
Airlangga menjamin Idonesia pun akan mendapatkan hal yang sama usai negosiasi selesai dilakukan. Paling lambat negosiasi bisa kelar di bulan November. Ada beberapa antrean negara untuk negosiasi, beberapa di antaranya raksasa ekonomi Asia, mulai dari China hingga Jepang.
“Indonesia masih bernegosiasi dan kita targetkan November ini sesudah APEC meeting besok kita mulai negosiasi lagi, kemarin beberapa negara ada Malaysia, Kamboja, hari ini Korea Selatan, Jepang. Kita menunggu dalam waktu dekat China,” ujar Airlangga.
“Sebagian besar kita selesaikan, namun masih ada legal drafting yang kita sedang bahas,” sambung Airlangga.
Tonton juga video “RI Negosiasi Ulang Tarif Trump di KTT ASEAN?” di sini:
