Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan jumlah investor pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan hingga akhir 2025. Tahun ini saja, ada penambahan 5,34 juta investor baru sepanjang 2025.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan penambahan jumlah investor baru tersebut, maka total jumlah investor pasar modal mencapai 20,2 juta single investor identification (SID).
“Per 23 Desember 2025 jumlah SID mencatatkan capaian yang luar biasa yaitu bertambah sebesar 5,34 juta investor baru di tahun ini saja sehingga jumlah totalnya mencapai 20,2 juta SID,” katanya dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025, Selasa (30/12/2025).
Inarno mengatakan bahwa dari jumlah tersebut didominasi oleh generasi muda. Mayoritas investor berasal dari kelompok usia di bawah 40 tahun.
“Didominasi 79% oleh generasi muda di bawah 40 tahun. Dan ini tentunya merupakan capaian atas usaha kita semua,” katanya.
Inarno menambahkan IHSG tumbuh 22,10% ytd dan ditutup pada level 8.644,26, dengan kapitalisasi pasar menembus Rp 15.810 triliun atau tumbuh 28,16% ytd, melampaui target Roadmap Pasar Modal dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dengan rasio market cap terhadap PDB 2024 sebesar 71,41%.
“Demikian pula kinerja dari pasar surat utang juga menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan Indonesia atau ICBI, Indonesia Composite Bond Index, ditutup pada posisi 440,19% atau naik sebesar 12,10 secara year-to-date,” katanya.
Kemudian industri pengelolaan investasi mencatat dana kelolaan Rp 1.039 triliun, tumbuh 24,16% ytd. Penghimpunan dana mencapai Rp 268,14 triliun dari 210 penawaran umum, termasuk 18 emiten baru saham dan 2 emiten EBUS, melampaui target Rp 220 triliun.
Sementara penghimpunan dana Securities Crowdfunding (SCF) tercatat Rp 1,808 triliun secara akumulatif dari 968 penerbit.
Tonton juga video “OJK Sebut Rp 50,72 T Dana Asing Keluar dari Pasar Modal RI per April 2025”
