Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sudah menyurati Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terkait insentif otomotif 2026. Surat tersebut berisi usulan dari Kemenperin terkait program tersebut.
“Pak Menteri Agus Gumiwang Kartasasmita pada hari ini telah mengirim surat kepada Menkeu terkait dengan usulan insentif otomotif untuk tahun 2026,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif di Kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025).
Sayangnya, Febri tak merinci usulan apa yang disampaikan Agus ke Purbaya. Menurutnya hal itu masih dibahas secara internal oleh pemerintah dan hanya diketahui oleh Agus dan Purbaya.
“Apa isi usulannya? Hanya tiga yang tahu. Pertama Bapak Menteri Perindustrian, yang kedua Bapak Menteri Keuangan, yang ketiga Tuhan. Hanya itu yang bisa saya jawab,” sebut Febri.
Sebelumnya, Purbaya sudah buka suara soal nasib insentif kendaraan listrik tahun depan. Insentif tersebut bakal berakhir di akhir tahun ini.
Kabarnya, Kementerian Perindustrian telah membahas nasib insentif itu agar tahun depan diperpanjang. Soal insentif akan diteruskan atau tidak, baginya hal itu akan dikaji terlebih dahulu. Khususnya soal dampak insentif kepada penjualan mobil, industri, dan juga lapangan kerja.
“Saya akan lihat dulu seperti apa, dan kita akan lihat juga dampak insentif sebelumnya seperti apa ke penjualan mobil, ke industri, ke lapangan kerja. Nanti kita lihat, tapi saya belum dapat proposal akhir dari Kemenperin,” beber Purbaya di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025).
Sebagai informasi, hingga akhir 2025 ada beberapa insentif yang berlaku di industri otomotif, salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 10% untuk kendaraan listrik.
Tonton juga video “Pramono Targetkan Pembahasan UMP Rampung Hari Ini: Janji Beri 3 Insentif Buruh”
