Pertamina mulai mengandalkan moda udara untuk menyalurkan energi ke wilayah Aceh yang masih terisolasi akibat bencana. Pengiriman BBM dan LPG dilakukan karena akses darat belum sepenuhnya dapat dilalui.
Pertamina telah menyalurkan pasokan energi lewat udara sebanyak 3.800 liter BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo), 9.000 liter gasoil (Pertamina Dex, Dexlite, BioSolar), serta 154 tabung LPG Bright Gas.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri meninjau langsung logistik yang akan dikirim ke Aceh Tengah dan Bener Meriah. Ia mengatakan seluruh moda transportasi dikerahkan untuk menjaga kelancaran distribusi.
“Kami mengapresiasi kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari otoritas bandara, pemerintah daerah, TNI, BNPB dan Kepolisian, hingga mitra distribusi, karena pada wilayah tertentu yang masih terisolir, pengiriman melalui jalur udara menjadi opsi terbaik agar pasokan energi untuk masyarakat dapat tersalurkan dengan cepat dan tepat,” ujar Simon dalam keterangan resmi, Jumat (12/12/2025).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menambahkan penyaluran moda udara sudah dilakukan sejak 3 Desember 2025.
“Berbagai moda transportasi jalur udara seperti penerbangan perintis, pesawat Hercules, pesawat Casa, hingga helikopter yang dilengkapi sling load telah diterbangkan. Langkah ini ditempuh sebagai solusi atas terbatasnya akses darat akibat kondisi bencana yang masih menghambat mobilitas distribusi di sejumlah titik,” jelas Mars Ega.
Untuk memastikan layanan publik dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi, Pertamina juga menyiapkan tambahan moda udara air tractor untuk pengiriman energi ke wilayah yang belum bisa dijangkau mobil tangki.
