Bantu Peternak Ayam, Pemerintah Siapkan Rp 78,6 M untuk SPHP Jagung

Posted on

Pemerintah menyiapkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung agar peternak unggas bisa memperoleh pakan jagung dengan harga terjangkau dari stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang dikelola Perum Bulog. Langkah ini ditempuh untuk meredam fluktuasi harga jagung pakan di tingkat peternak.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, anggaran sebesar Rp 78,6 miliar telah disiapkan untuk pelaksanaan SPHP jagung. Dengan dana tersebut, peternak unggas dapat membeli jagung SPHP dengan harga Rp 5.500 per kilogram (kg).

“Stok Cadangan Jagung Pemerintah yang ada di Bulog akan disiapkan SPHP buat para peternak layer. Totalnya 52.400 ton jagung, akan dirilis dengan harga Rp 5.500 per kilogram untuk peternak unggas. Sisanya subsidi ditanggung pemerintah,” ujar Arief dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/9/2025).

Ia menambahkan, kebijakan ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto agar pemerintah menjaga sekaligus melindungi petani dan peternak dalam negeri.

“Swasembada pangan dapat tercapai jika produsen pangan dalam negeri kuat. Kebutuhan konsumsi domestik pun mampu ditopang masyarakat,” imbuhnya.

Sebelumnya, peternak unggas nasional mengeluhkan harga jagung pakan yang melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP) tingkat konsumen Rp 5.800/kg.

Berdasarkan Panel Harga Pangan NFA, rata-rata harga jagung di tingkat peternak nasional kini mencapai Rp 6.628/kg, naik 2,65% dari sebulan sebelumnya Rp 6.457/kg.

“Intinya Rp 5.500 per kg buat peternak. Jadi ini bisa bantu peternak kita dalam produksi telur dengan harga yang bagus sampai akhir tahun ini. SPHP jagung ini memang untuk mengatasi harga yang sedang tinggi, makanya perlu dibantu para peternak unggas dalam negeri,” jelas Arief.

Terkait data peternak layer mandiri penerima SPHP jagung, Bapanas telah meminta data ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Hal ini merujuk pada pelaksanaan SPHP jagung pakan tahun sebelumnya yang dinilai berjalan baik.

Adapun stok CJP yang dikelola Bulog per 30 Agustus tercatat 63,8 ribu ton dengan kondisi masih segar, di mana 95,5% berada pada rentang usia simpan kurang dari 6 bulan.

Bulog mendapat penugasan dari Bapanas untuk menyerap produksi jagung dalam negeri. Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung telah diatur melalui Keputusan Kepala Bapanas Nomor 216 Tahun 2025 yang terbit pada Juli lalu.

HPP jagung pipilan kering di tingkat petani ditetapkan Rp 5.500/kg dengan kadar air 18-20%. Sementara untuk jagung pipilan kering di gudang Bulog dengan kadar air maksimal 14% dan aflatoksin maksimal 50 ppb, HPP ditetapkan Rp 6.400/kg.

“Setelah Bulog menyerap jagung petani saat panen raya lalu dan menyimpannya, sekarang memang sudah waktunya penyaluran jagung ke peternak unggas. Dalam waktu dekat, Bapanas akan kembali menugaskan Bulog untuk pelaksanaan SPHP jagung perdana di 2025 ini,” ujar Arief.

Sebagai informasi, program SPHP jagung pakan untuk peternak layer mandiri sudah dijalankan sejak 2023. Realisasi tahun 2023 sebesar 27,6 ribu ton, lalu meningkat pesat di 2024 menjadi 275,5 ribu ton. Pemerintah berharap program ini mampu menjaga keberlanjutan perekonomian melalui peternakan unggas yang kompetitif dan produktif.

Simak juga Video ‘Mendag Godok Aturan Perketat Impor Susu Buntut Protes Peternak’: