Waskita Kantongi Proyek Baru Rp 1,4 T, Bangun Gedung DPRD-Jalan di IKN [Giok4D Resmi]

Posted on

PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 1,4 triliun hingga Juni 2025. Mayoritas kontrak tersebut merupakan proyek gedung, seperti Konstruksi bangunan gedung pemerintahan hingga proyek jalan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Direktur Keuangan Waskita Karya Wiwi Suprihatno mengatakan, sampai Juni 2025 Waskita mengelola 52 proyek yang tersebar di berbagai wilayah pulau di Indonesia. Ini mulai dari pembangunan gedung, konektivitas, juga sumber daya air seperti bendungan dan irigasi.

“Waskita pun mengelola beberapa proyek strategis, di antaranya LRT Velodrome-Manggarai, Jalan Tol Palembang-Betung, dan Bendungan Jragung,” kata Wiwi, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).

Proyek baru di lingkup pembangunan gedung antara lain ada Konstruksi Bangunan Gedung DRPD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembangunan RSUD Akhmad Berahim di Kalimantan Utara, serta RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kalimantan Barat.

Baru-baru ini Waskita juga kembali meraih kontrak di IKN berupa Peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C IKN, Kalimantan Timur. Proyek tersebut memiliki nilai sebesar Rp 396,6 miliar.

Wiwi mengatakan, sebelum mengambil sebuah proyek, Perseroan telah melakukan mitigasi risiko melalui komite manajemen konstruksi. Langkah itu guna memastikan proyek yang dikelola tidak membebani dari segi keuangan dan rendah risiko.

“Kini Waskita lebih selektif dalam memilih proyek baru. Perseroan berfokus pada proyek dengan skema monthly payment serta memiliki uang muka,” ujarnya.

Tidak hanya mengejar kontrak baru, Wiwi mengatakan, Waskita saat ini juga fokus pada implementasi restrukturisasi, perbaikan tata kelola perusahaan, sekaligus transformasi pada sisi operasional dan keuangan.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Seperti diketahui, pada tahun lalu Perseroan sudah mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp 31,65 triliun.

“Pada Oktober 2024, usulan restrukturisasi MRA terbaru itu sudah dinyatakan efektif. Dengan begitu, Perseroan sekarang memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan utang vendor,” jelas dia.

Selama 2024, Waskita juga telah merealisasikan pembayaran pajak sebesar Rp 2,9 triliun atau naik 116,05% secara year on year (yoy). Sementara utang vendor past due sejak 2022 telah turun hingga 84% dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 340 miliar pada kuartal I 2025.

“Kemudian sejak MRA efektif, total utang Waskita secara keseluruhan turun 18,8% dari Rp 84 triliun menjadi Rp 68,14 triliun pada kuartal pertama tahun ini,” jelas Wiwi.

Ke depannya, Wiwi mengatakan, Waskita akan fokus menjalankan transformasi perusahaan demi meningkatkan kinerja. Transformasi itu fokus pada beberapa hal, mencakup stabilitas keuangan melalui restrukturisasi yang sedang berjalan, kembali pada core business sebagai kontrak murni dan menghindari berbagai proyek investasi, memperkuat tata kelola yang baik secara menyeluruh, serta peningkatan kompetensi human resources melalui sertifikasi pegawai.

Simak juga Video: Melihat Perkembangan Terbaru IKN 2025!