Taiwan ‘Suntik Mati’ Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Posted on

Taiwan telah resmi menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Reaktor tenaga nuklir terakhir yang beroperasi di Taiwan resmi ditutup Sabtu malam.

Dilansir dari Kyodo News, Minggu (18/5/2025), keputusan ini menandai berakhirnya empat dekade operasi energi nuklir di negara tersebut. Pemerintah Taiwan sebelumnya memiliki kebijakan untuk menghentikan penggunaan energi atom dalam 40 tahun yang berakhir di tahun ini.

Reaktor No. 2 di pembangkit listrik Maanshan di bagian selatan Kabupaten Pingtung telah mengakhiri operasinya. Bencana reaktor Fukushima di Jepang pada tahun 2011 menjadi salah satu kekhawatiran utama penggunaan energi nuklir di Taiwan.

Meski begitu, beberapa hari yang lalu badan legislatif Taiwan sendiri baru saja meloloskan rancangan aturan yang memperpanjang masa pakai potensial pembangkit listrik tenaga nuklir.

Dilansir dari laporan Focus Taiwan, legislatif Taiwan pada hari Selasa meloloskan amandemen terhadap Undang-Undang Pengaturan Fasilitas Reaktor Nuklir yang memungkinkan operator pembangkit listrik tenaga nuklir untuk mengajukan perpanjangan lisensi 20 tahun di luar batas 40 tahun yang ada. Ini berpotensi memperpanjang umur operasi pembangkit hingga 60 tahun.

Anggota parlemen dari oposisi utama Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan (TPP) mengusulkan revisi tersebut dalam upaya untuk menghidupkan kembali tenaga nuklir sebagai bagian dari strategi energi Taiwan.

Pemungutan suara terakhir menunjukkan KMT dan TPP meloloskan amandemen tersebut dengan 60 suara mendukung. Ini mengalahkan 51 suara menolak dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang saat ini berkuasa di pemerintahan.

DPP menentang rancangan undang-undang tersebut karena masalah limbah nuklir, sementara KMT dan TPP mengatakan perubahan tersebut menambah fleksibilitas dan tidak menjamin perluasan operasi nuklir secara langsung.

Namun, Taiwan diharapkan menjadi negara bebas nuklir ketika lisensi reaktor No. 2 Maanshan berakhir kemarin malam. Menteri Perekonomian Taiwan Kuo Jyh-huei mengatakan bahwa berdasarkan undang-undang yang berlaku, reaktor No. 2 di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Maanshan di Kabupaten Pingtung harus berhenti beroperasi pada tanggal 17 Mei.

Kuo mengatakan listrik dari reaktor kemungkinan akan tersedia hingga akhir Mei, tetapi perpanjangan umur reaktor dan pengisian bahan bakar akan memakan waktu setidaknya 16 hingga 18 bulan.

Simak juga video “Jepang Bakal Aktifkan Lagi Pembangkit Energi Nuklir Terbesar di Dunia” di sini: