Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kinerja sektor transportasi dan pergudangan nasional meningkat.
Diproyeksikan hingga akhir tahun, sektor transportasi dan pergudangan akan menyumbang sekitar Rp 1.500 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.
“Supply Chain Indonesia memproyeksikan hingga akhir 2025, sektor transportasi dan pergudangan akan menyumbang sekitar Rp 1.500 triliun terhadap PDB Nasional. Angka ini naik menjadi sekitar 9%, dari sebelumnya 8,69% pada tahun 2024,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis dikutip dari situs Kementerian Koordinator Perekonomian, Rabu (12/11/2025).
Airlangga mengatakan pada triwulan III-2025, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 8,62%. Lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang sebesar 8,52% dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kelompok ini juga tercatat menjadi kontributor keenam terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2025, sebesar 6,1%,” kata Airlangga.
Di sisi lain, efektivitas dan efisiensi dalam sektor logistik merupakan tantangan krusial bagi pembangunan ekonomi nasional. Pada tahun 2022, biaya logistik Indonesia mencapai 14,29% dari total PDB.
Sementara itu, di tingkat internasional, Indonesia menempati posisi ke-63 dari 139 negara dalam Logistics Performance Index (LPI) tahun 2023 yang dirilis oleh World Bank. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada perekonomian domestik, tetapi juga turut mendorong peningkatan biaya logistik ekspor, yang akan melemahkan daya saing di pasar global.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah saat ini tengah memproses penetapan Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Penguatan Logistik Nasional. Ini merupakan perwujudan komitmen kuat pemerintah dalam membangun sistem logistik yang lebih efektif, efisien, dan berdaya saing global.
“Strategi Penguatan Logistik Nasional tersebut dirancang secara komprehensif, mencakup 3 strategi, yaitu pengembangan konektivitas infrastruktur, digitalisasi dan integrasi layanan, serta peningkatan kapasitas SDM dan penyedia jasa logistik. Strategi ini dituangkan dalam berbagai program lintas Kementerian/Lembaga,” ujar Menko Airlangga.
Airlangga pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadi bagian dari transformasi besar ini dan menegaskan bahwa Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan membutuhkan dukungan baik inovasi dari sektor swasta, kolaborasi mitra global, serta masukan dari para profesional.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, kita wujudkan logistik nasional yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi, memperkuat ekspor, dan membuka akses yang lebih luas,” pungkas Airlangga.
