Saham Gudang Garam-Sampoerna Terbang Usai Purbaya Kritik Tarif Cukai

Posted on

Sejumlah emiten rokok menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (22/9/2025). Setidaknya tercatat tiga emiten rokok yang menguat, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) yang tercatat menguat.

Penguatan ini terjadi usai Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengkritik besaran cukai rokok dan menyebut akan melakukan kunjungan ke sejumlah pabrik. Purbaya mengaku kaget ketika pertama kali menjabat sebagai menteri keuangan per Senin (8/9). Ia heran karena rata-rata tarif cukai rokok saat ini tembus 57%.

Berdasarkan data perdagangan RTI Business, Gudang Garam menguat hingga 13,99% ke harga Rp 12.425 per lembar saham. Volume transaksi GGRM tercatat mencapai 7,74 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 94,69 miliar di awal perdagangan.

GGRM tercatat menguat 13,18% di perdagangan enam bulan terakhir meksi terkoreksi sepanjang 2025 sebesar 6,21%. GGRM juga mencatat tren net foreign buy atau aksi beli bersih investor asing sebesar Rp 39,24 miliar sepanjang tahun ini.

Kemudian HM Sampoerna yang tercatat menguat 13,74% ke harga Rp 745 per lembar saham. Volume transaksi HMSP tercatat sebanyak 299,48 juta dengan nilai transaksi sebesar rp 220,04 miliar.

HMSP mencatat pergerakan saham yang optimis sepanjang tahun ini dengan penguatan sebesar 17,32%. Tren net foreign buy juga ditorehkan sebesar Rp 20,83 miliar sepanjang tahun 2025.

Sementara Wismilak Inti Makmur, tercatat menguat 12% ke harga Rp 1.120 per lembar saham. Adapun volume perdagangan WIIM tercatat sebanyak 52,54 juta dengan nilai transaksi sebesar Rp 58,14 miliar.

WIIM tercatat menguat 13,18% pada perdagangan enam bulan terakhir, kendati mencatatkan tren melemah sepanjang perdagangan 2025 sebesar 6,21%. WIIM juga mencatat tren net foreign buy sebesar Rp 39,24 miliar.

Purbaya Kritisi Besaran Cukai Rokok

Diberitakan sebelumnya, Purbaya sempat berbicara tentang kinerja industri rokok yang mengalami penurunan. Purbaya mengatakan akan segera berkunjung ke Jawa Timur untuk melihat langsung kondisi industri rokok.

Ia berjanji akan mencari cara demi melindungi para pengusaha rokok lokal dan tenaga kerjanya, salah satunya berkaitan dengan tarif cukai. Purbaya mengaku kaget ketika pertama kali menjabat sebagai menteri keuangan per Senin (8/9). Ia heran karena rata-rata tarif cukai rokok saat ini tembus 57%.

Ia menilai ada kebijakan yang aneh dalam urusan cukai rokok, karena tarif tinggi. Sampai pada akhirnya, Purbaya paham tarif cukai sengaja dibuat tinggi untuk menekan jumlah perokok.