Menteri Koordinator Pereknomian Airlangga Hartarto bertemu Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong. Penguatan kerja sama ekonomi, integrasi kawasan, serta kolaborasi strategis dalam menghadapi perkembangan perdagangan global dan ekonomi digital menjadi diskusi utama yang dibahas keduanya.
Pertemuan tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk mendorong kemitraan yang lebih erat. Dalam diskusi, kedua pihak bertukar pandangan mengenai dinamika kawasan, termasuk perkembangan di ASEAN, CPTPP, dan peluang kerja sama dengan Gulf Cooperation Council (GCC).
Dalam keterangan tertulis Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (18/11/2025), Indonesia juga menegaskan komitmen untuk terus memajukan proses aksesi pada CPTPP, sementara Singapura menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah tersebut.
“Dalam kesempatan tersebut turut dibahas mengenai perkembangan kawasan SiJORI, yaitu Singapura, Johor (Malaysia), dan Indonesia. Meskipun konsep tersebut bukan hal baru, kedua negara melihat perlunya memperluas peluang kerja sama yang melibatkan Singapura, Johor (Malaysia), dan Indonesia secara lebih seimbang,” dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (18/11).
Diskusi informal yang sebelumnya dilakukan di Malaysia juga menunjukkan potensi untuk mengembangkan proyek bersama di kawasan SiJORI guna memperkuat konektivitas dan integrasi ekonomi antarmitra.
Isu perkembangan aset kripto turut dibahas, mengingat tingginya adopsi oleh generasi muda serta pengakuan beberapa yurisdiksi internasional terhadap instrumen tersebut.
Pada akhir pertemuan, kedua pihak sepakat untuk terus memperkuat komunikasi, termasuk melibatkan otoritas keuangan terkait guna memperdalam kerja sama dalam isu-isu strategis.
Indonesia juga menyampaikan minat untuk bergabung dalam Forum FIT, dan Singapura menyatakan kesiapan memberikan dukungan dalam proses tersebut.
Kedua Menteri menegaskan pentingnya koordinasi dan keputusan tingkat tinggi untuk mempercepat berbagai agenda kerja ekonomi bilateral dan regional. Selain itu juga membuka ruang soal pentingnya memulai penjajakan cakupan atau scoping terkait prinsip-prinsip perdagangan digital.
Pembahasan teknis diharapkan dapat diselesaikan terlebih dahulu sehingga kedua negara memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai arsitektur ekonomi digital yang ingin dibangun.
