Pemerintah masih akan menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034 sebanyak 16,6 GW berasal dari gas dan batu bara.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan dari 16,6 GW tersebut, gas sebesar 10,3 GW dan batu bara sebesar 6,3 GW. Ia menyampaikan, dari total 6,3 GW PLTU batu bara yang direncanakan, sebesar 3,2 GW telah Commercial Operation Date (COD) di tahun 2025.
“Sebagian besar batu bara ini sudah COD di 2025 ini, sekitar 3,2 gigawatt sudah COD. Dan sebagian besar sudah konstruksi itu melanjutkan apa yang kita rencana di RUPTL sebelumnya,” katanya saat dalam acara Diseminasi RUKN dan RUPTL 2025-2024 di Jakarta, Senin (2/6/2026).
Jisman menjelaskan penambahan energi fosil ini masih dalam RUPTL 2025-2034 lantaran batu bara yang dihasilkan di Indonesia masih cukup banyak. Ia mengatakan, batu bara juga bukanlah komoditas yang haram untuk digunakan.
“Dari media juga banyak sekali menanyakan terkait dengan fosil ini, maka jawaban Pak Menteri akan kami ulang bahwa PLTU batu bara itu bukan haram. Kemudian batu bara banyak dihasilkan di Indonesia. Bahkan (batu bara) kita itu di eskpor,” katanya.
Jisman menambahkan bahwa yang perlu disoroti bukan jenis energi yang digunakan, melainkan bagaimana menggunakan energi ini dengan bijak, dalam hal ini ialah terkait dengan pengendalian emisi. “Dan yang harus diperhatikan itu emisinya, yang perlu kita selesaikan itu emisi tidak berdampak kepada masyarakat dan global,” katanya.
Sebagai informasi, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034 akan ada penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 Gigawatt (GW).
Dari total tersebut, sebanyak 76% berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan komposisi pembangkit EBT 42,6 GW yang dihasilkan dari tenaga surya, air, angin, panas bumi, bioenergi dan Nuklir. Kemudian 10,3 GW berasal dari storage dengan komposisi yakni baterai dan PLTA Pumped Storage, dan 16,3 GW berasal dari gas dan batu bara.