PPATK Ungkap Dana Bansos Rp 1,3 Triliun 5 Tahun Nganggur di Bank

Posted on

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan banyak uang bantuan sosial (bansos) tidak digunakan oleh penerima selama bertahun-tahun. Hal itu terungkap dari analisis yang dilakukan terhadap rekening dormant atau rekening yang tidak digunakan untuk transaksi dalam waktu tertentu.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan dirinya akan bertemu Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada Kamis (7/8) untuk membicarakan nasib uang bansos yang nganggur.

“Besok siang saya ketemu sama Pak Mensos. Yang namanya bansos kan harusnya fast money ya, masuk langsung pakai, masuk langsung pakai. Ketika dia mengendap, kita berkesimpulan bahwa orang ini tidak eligible sebagai penerima bansos sehingga harus ada kebijakan terkait hal ini,” kata Ivan dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

Berdasarkan data PPATK, potensi total dana bansos pada rekening dormant yang tidak atau belum tersalurkan sebesar Rp 2,1 triliun dengan jumlah rekening sebanyak 10.416.162.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Analisis dan Pemeriksaan PPATK Danang Tri Hartono mengatakan dana bansos yang mengendap paling banyak berasal dari rekening dormant di atas 5 tahun. Jumlahnya sebanyak 6 juta rekening dengan saldo Rp 1,3 triliun.

“Yang menarik justru populasi yang terbesar yang sudah dormant di atas 5 tahun, itu sebanyak 6 juta rekening dengan saldo Rp 1,3 triliun. Artinya dana bansos ini sudah 5 tahun tidak ada yang ngambil, tidak digunakan,” ungkap Danang.

Atas dana bansos yang sudah nganggur lebih dari 5 tahun itu, Danang menyebut akan mengkoordinasikannya dengan Kementerian Sosial (Kemensos) apakah mau ditarik lagi ke negara atau seperti apa.

“Kami lihat ini memang ada nama-namanya, ini tentu saja nanti kami akan koordinasi dengan Kemensos, ini apakah mau ditarik lagi dari rekening penerima bansos itu atau bagaimana karena sudah 5 tahun masih mengendap Rp 1,3 triliun, itu kan berarti sebenarnya tidak dibutuhkan,” imbuhnya.