PT Pertamina (Persero) memproyeksikan laba bersih sepanjang 2025 mencapai US$ 3,3 miliar atau Rp 54 triliun. Proyeksi ini dari realisasi laba bersih pada tahun 2024 sebesar USD 3,13 miliar atau Rp 49,54 triliun.
Selain itu, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri juga memproyeksi pendapatan Pertamina mencapai US$ 68 miliar atau sekitar Rp 1.127 triliun.
“Di tahun 2025 diproyeksikan akan membukukan pendapatan sebesar US$ 68 miliar atau setara dengan Rp 1.127 triliun dengan capaian laba bersih US$ 3,3 miliar atau setara dengan Rp 54 triliun,” kata Simon dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Senin (17/11/2025).
Simon mengatakan tren positif ini ditopang oleh langkah efisiensi, respon cepat, dan continuous improvement di seluruh lini operasi Pertamina. Selain itu, seluruh program strategis Pertamina dirancang selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terutama dalam memperkuat swasembada energi melalui penerapan dual growth strategi yakni Maximizing Legacy Business dan Building Low Carbon Business.
Dari sisi operasional, Simon mengatakan produksi migas Pertamina tetap terjaga di level lebih dari 1 juta BOEPD. Terkait dengan kinerja kilang Pertamina, Simon mengatakan produksi kilang yield valuable berada pada rekor tertinggi pada level lebih dari 83%.
“Capaian ini menunjukkan improvement bukan hanya jargon, tetapi komitmen pertamina dalam menjaga ketahan energi dan memberi nilai terbaik nagi Indonesia menuju Indonesia emas tahun 2045,” katanya.
Selain itu, Simon juga memaparkan kontribusi Pertamina kepada negara sudah mencapai Rp 262 triliun hingga September 2025 yang berasal dari pajak, PNBP, dan dividen.
“Ini menjadikan Pertamina sebagai agen pembangunan utama melalui penerimaan pajak, non pajak dan dividen terbesar Indonesia,” katanya.
Volume penjualan BBM dan produk lainnya juga terus menunjukkan tren stabil, dengan total penjualan menembus lebih dari 100 juta KL.
“Volume niaga gas tetap stabil dikisaran 300 juta MMBTU, volume pengangkutan kargo Pertamina Internasional Shipping tumbuh sekitar 8%, dan produksi listrik kami untuk tahun 2025 diproyeksikan mencapai 8,4 GWh melebihi target RKAP yang kami tetapkan,” katanya.
