Guan Yuxiang, pengusaha minuman kaleng asal China, berhasil mengembangkan kerajaan bisnis senilai US$ 1,4 miliar atau setara Rp 23,2 triliun setelah pensiun. Setelah sempat mengalami kegagalan pada usaha pabrik pertamanya, Guan menerima kegagalan itu sebagai batu loncatan penting dalam perjalanannya menuju kesuksesan dan membuatnya dijuluki sebagai ‘pekerja perempuan pensiunan terbaik’.
Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (13/12/2025), Guan lahir di Shenyang, Provinsi Liaoning, di timur laut China pada 1939. Ia pernah bekerja di sebuah pabrik di Beijing pada usia 19 tahun. Seperti banyak orang di generasinya, ia mengabdikan tiga dekade hidupnya untuk perusahaan yang sama sebelum pensiun pada usia 50 tahun.
Namun, tidak seperti banyak orang yang menikmati masa pensiun dengan tenang, Guan justru memilih memulai usaha bisnis baru. Awalnya, ia mendirikan perusahaan kecil yang memproduksi peralatan dan meteran untuk mengukur berbagai besaran fisik. Namun, bisnis tersebut mengalami kegagalan.
Guan percaya kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan. Ia kemudian mulai mempelajari pasar dengan saksama. Pada 1994, saat melakukan perjalanan ke Provinsi Hainan di selatan China, Guan mengamati bahwa wilayah tersebut merupakan rumah bagi banyak pabrik minuman ringan.
Ia mencatat bahan kemasan yang digunakan sebagian besar berasal dari Taiwan dan Korea Selatan. Dengan semangat yang gigih, Guan berhasil mengumpulkan modal sebesar 300.000 yuan (US$ 42.000 atau setara hampir Rp 700 juta) dan mendirikan O.R.G. Packaging Co. Ltd. (ORG) di Hainan.
Perusahaan tersebut memperoleh peralatan pembuatan kaleng minuman dari Taiwan. Namun, penjual awalnya menolak memberikan informasi teknis mengenai peralatan tersebut dengan alasan teknologinya terlalu rumit untuk dipahami. Guan kemudian merenungkan bahwa pengalaman ini menggarisbawahi pentingnya penguasaan teknologi.
Pada 1995, ketika perusahaan minuman energi Red Bull memasuki pasar China, Guan dan timnya dilaporkan melakukan 41 kali kunjungan ke perusahaan tersebut sebelum akhirnya berhasil membujuk mereka untuk menggunakan jasa ORG. Red Bull setuju mengizinkan ORG memproduksi kaleng mereka dengan syarat perusahaan tersebut menerapkan teknik pelapisan bubuk, yang merupakan standar internasional namun belum dikenal luas oleh produsen kaleng minuman di China saat itu. Guan pun menggadaikan pabriknya demi mengimpor teknologi pelapisan bubuk tersebut dari Singapura.
ORG kemudian berkembang menjadi pemasok kaleng bagi merek-merek besar seperti Tsingtao Brewery, Want Want, dan Jia Duo Bao. Kemitraan ORG dengan Red Bull telah terjalin selama tiga dekade. Guan secara konsisten membimbing perusahaan dalam melakukan riset dan pengembangan teknologi baru, hingga menghasilkan lebih dari 100 paten.
Selama 30 tahun, perusahaan tersebut bertransformasi dari bengkel kecil beranggotakan 16 orang menjadi perusahaan publik dengan lebih dari 4.000 karyawan. Sejak 2020, volume penjualan tahunan ORG secara konsisten melampaui 10 miliar yuan (US$ 1,4 miliar atau setara Rp 23,2 triliun), memperkuat reputasinya sebagai pemimpin industri.
Selain berbisnis, Guan juga mendirikan yayasan amal untuk mendukung siswa dari keluarga kurang mampu dan telah menyumbangkan lebih dari 20 juta yuan. Guan sangat percaya bahwa setiap manusia tidak seharusnya dibatasi oleh usia.
“Penuaan adalah hukum alam yang tidak dapat dihindari siapa pun, tetapi yang benar-benar mendefinisikan seseorang adalah sikap, semangat, dan kebajikannya,” ujar Guan.
