Pengusaha Sebut Bisnis Nggak Cukup Cuma Cari Cuan, Ini Alasannya

Posted on

Ketua Dewan Pengawas Indonesia Business Council (IBC) Arsjad Rasjid mengajak perusahaan, termasuk pelaku UMKM, untuk menerapkan konsep kewirausahaan sosial atau social entrepreneurship. Menurutnya, cara ini bisa menggabungkan keuntungan bisnis dengan dampak sosial yang lebih luas.

“Kewirausahaan sosial adalah cara berbisnis yang menggabungkan ketajaman melihat peluang dengan ketulusan menyelesaikan masalah sosial,” ujar Arsjad saat sesi Bincang Karya bertajuk Bisnis Bukan Tujuan, Tapi Jalan untuk Membawa Perubahan dalam acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Jakarta, ditulis Selasa (9/9/2025).

Arsjad menegaskan, kewirausahaan sosial bukan berarti melupakan profit, melainkan menjadikannya sarana menciptakan perubahan sosial. Pemerintah juga telah memfasilitasi model bisnis ini melalui payung hukum PT Kewirausahaan Sosial (PTKS) yang selaras dengan nilai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Ia mencontohkan model bisnis Amal Usaha Muhammadiyah yang membangun ribuan sekolah profesional dan berdampak luas. Konsep ini juga bisa dilakukan UMKM, seperti Du Anyam dari NTT yang memasarkan kerajinan bambu hingga ke pasar global, sekaligus memberdayakan para ibu pengrajin.

“Bayangkan setiap produk yang dijual bukan hanya memberi cuan, tapi juga memperkuat kesejahteraan petani, ibu rumah tangga, dan anak-anak. Inilah wajah baru dunia usaha Indonesia,” kata Arsjad.

Menurutnya, Indonesia punya modal besar untuk menerapkan kewirausahaan sosial karena budaya gotong royong yang sudah menjadi nilai sehari-hari dalam ekonomi Pancasila. Untuk bisa sampai ke tahap itu, pengusaha harus berani mencoba, amanah dalam menjalankan bisnis, punya inisiatif untuk terus bergerak, dan konsisten mengeksekusi ide agar tidak hanya jadi wacana.

“Berani gagal, tapi yang paling penting berani bangkit lagi,” tegasnya.

Sebagai informasi, Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 adalah ajang tahunan yang digelar PT HM Sampoerna Tbk. untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Tahun ini, Sampoerna melalui jaringan SRC menandatangani kerja sama dengan sejumlah BUMN seperti BULOG, BRI, Pos Indonesia, Pertamina Retail, dan Telkomsel.

Lewat kerja sama ini, toko SRC dapat memperluas akses pangan berkualitas, mendapatkan permodalan lewat BRImo, menyediakan layanan logistik, menjadi pangkalan resmi LPG, hingga menyediakan akses digital melalui internet tetap dari Telkomsel.