Pengusaha Sambangi Danantara Bahas Strategi Genjot Investasi

Posted on

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) membahas strategi meningkatkan investasi nasional. Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan di tengah tantangan global yang kompleks, peran kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta menjadi semakin krusial dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional.

Shinta menjelaskan dalam konteks ini, Danantara Indonesia hadir sebagai pengelola investasi strategis yang menghimpun, mengarahkan, dan mengoptimalkan peluang investasi khususnya yang berkaitan dengan aset negara dan BUMN-untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang.

“Ibarat pertandingan sepak bola, Danantara Indonesia adalah pemain tengah yang memberikan umpan matang, dan kita sebagai pelaku usaha adalah striker yang harus mencetak gol. Dalam hal ini, peran Danantara Indonesia adalah mengantarkan investasi dan pada akhimya dunia usaha yang mengeksekusi,” ujar Shinta dalam keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).

Dengan pendekatan tata kelola terbaik dan kemitraan global, Shina menyebut Danantara berperan sebagai katalis yang memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha, agar investasi strategis dapat terealisasi secara konkret dan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kolaborasi Apindo bersama Danantara Indonesia juga sesuai dengan semangat Apindo dalam menggaungkan Indonesia Incorporated, sebuah sinergi konkret di mana pengusaha tidak sekadar mencari keuntungan, tetapi juga memperkuat fondasi sosial-ekonomi bangsa,” lanjut Shinta.

Dalam mendorong pertumbuhan lebih tinggi, Shinta mengatakan perlunya dorongan investasi swasta baik dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan hitungan BKPM, untuk mencapai pertumbuhan 8%, Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 13.500 triliun lima tahun ke depan, lebih dari dua kali lipat realisasi investasi yang telah dicapai pada 2019-2024, sekitar Rp 5.800 triliun. Untuk itu, kehadiran Danantara Indonesia dinilai sebagai langkah strategis.

“Dengan aset mendekati US$ 1 triliun, Danantara Indonesia berperan sebagai arsitek nilai tambah ekonomi bagi Indonesia. Apindo menilai, Danantara Indonesia sebagai simbol bahwa Indonesia tidak hanya pasar yang besar, namun juga mampu mengelola kekayaan sebagai global economic powerhouse,” jelasnya.

Apindo menegaskan bahwa ekonomi Indonesia harus dibangun dengan prinsip kekeluargaan, berkelanjutan, adil, dan inklusif. “Saatnya dunia usaha dan Danantara bergandengan tangan, tidak hanya untuk memperbesar investasi, tetapi juga membangun ketahanan ekonomi Indonesia untuk generasi mendatang,” tambah Shinta.

Dalam kesempatan tersebut Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menambahkan dalam membangun ketahanan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya dilakukan oleh negara atau swasta secara terpisah-harus dilakukan bersama. Kolaborasi antara Danantara Indonesia dan dunia usaha melalui Apindo menjadi fondasi penting untuk menghadirkan investasi yang berkualitas dan berdampak luas.

“Danantara Indonesia membuka ruang, merancang strategi, dan menjembatani modal-sementara dunia usaha menjadi motor utama dalam mewujudkan nilai tambah bagi ekonomi nasional. Inilah semangat Indonesia Incorporated yang harus terus kita dorong,” tutupnya.