Pemerintah Taiwan sedang bersiap untuk meluncurkan bantuan uang tunai sebesar NT$ 10.000 atau Rp 5.415.000 (Rp 541,50 per dolar Taiwan) untuk seluruh warganya berkat surplus penerimaan pajak negara. Rencananya dana tunai ini akan dibagikan pada Oktober mendatang.
Melansir Taiwan News, Sabtu (13/9/2025), keputusan ini tidak lepas dari usulan Partai Kuomintang (KMT) yang meminta kenaikan batas maksimal anggaran pemerintah dari NT$ 410 miliar atau Rp 222,01 triliun menjadi NT$ 545 miliar atau Rp 295,11 triliun.
Usulan itu juga sudah termasuk pemakaian anggaran tambahan NT$ 150 miliar (Rp 81,22 triliun) untuk pertahanan nasional, NT$ 93 miliar (Rp 50,35 triliun) untuk bantuan industri dan lapangan kerja, serta NT$ 67 miliar (Rp 36,28 triliun) untuk bantuan sosial.
“Sesuai perkiraan, paket baru yang disetujui oleh partai oposisi KMT dan Partai Rakyat Taiwan tidak memuat usulan pemerintah untuk hibah sebesar NT$ 100 juta (Rp 54,15 miliar) kepada Perusahaan Listrik Taiwan,” tulis laporan itu.
Batas kenaikan pemakaian anggaran pemerintah sekaligus pembagian bantuan uang tunai untuk masyarakat dilakukan sebab penerimaan pajak Taiwan mengalami surplus atau kelebihan.
Berdasarkan laporan Focus Taiwan, total penerimaan pajak Taiwan mencapai NT$ 3,7619 triliun (sekitar Rp 2.037,05 triliun) pada tahun fiskal 2024, menjadikannya sebagai rekor penerimaan pajak tertinggi yang melampaui perkiraan tahunan sebesar NT$ 528,3 miliar.
Dengan penambahan anggaran pemerintah serta pemberian dana segar hingga Rp 5,4 juta kepada seluruh rakyatnya, negara yang kini dipimpin oleh Perdana Menteri Cho Jung-tai itu berharap dapat meminimalisir dampak kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta gejolak ekonomi global lainnya.
“Undang-undang khusus ini dimaksudkan untuk memperkuat infrastruktur keamanan Taiwan dan memberikan bantuan kepada bisnis dan individu yang diperkirakan akan terkena dampak langsung dan tidak langsung oleh tarif AS yang baru-baru ini diberlakukan terhadap ekspor Taiwan,” terang Focus Taiwan dalam laporannya. pendapatan