Rencana pelarangan total produk tembakau di seluruh DKI Jakarta, yang tertuang dalam Rancangan Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (Ranperda KTR) oleh DPRD Jakarta, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri event.
Ketua DPD Dewan Industri Event Indonesia (IVENDO) DKI Jakarta, Eka Nugraha menyoroti salah satu aturan larangan mengiklankan, mempromosikan, memberikan sponsor di Kawasan Tanpa Rokok; dan/atau menjual, dan/atau membeli Rokok di Kawasan Tanpa Rokok. Aturan itu tertuang dalam Ranperda KTR pasal 18 ayat 2.
Eka mengkhawatirkan bahwa larangan total dalam Ranperda KTR ini akan mematikan sektor event. Apalagi, dia bilang belakangan, penekanan efisiensi baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, berdampak pada sepinya event.
Pihaknya berharap Ranperda KTR yang sedang dirancang oleh DPRD DKI Jakarta tidak serta merta menerapkan pelarangan total terhadap iklan, promosi, dan sponsorship produk tembakau.
“Bukan hanya regulasi pertembakauan, tapi semuanya. Bagaimana harus sinkron dan kolaborasi agar industri ini dapat berjalan. Segmen industri event itu banyak sekali tantangannya di regulasi, di perizinan. Kami butuh perlindungan dan dukungan pemerintah,” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (13/12/2025).
Ia menekankan pentingnya agar para pelaku industri event turut dilibatkan untuk memberikan pandangan terkait setiap regulasi yang akan mengatur segmen usaha mereka. Karena sejauh ini, dia mengaku tidak pernah diajak berdiskusi oleh para pembuat kebijakan terkait pelarangan total tersebut.
“Kami belum pernah diundang, belum dilibatkan. Suara pelaku industri event seharusnya didengar. Kami juga tidak pernah diundang dalam rapat dengar pendapat terkait pelarangan total iklan, promosi, dan sponsorship Ranperda KTR. Tolong kami diajak bicara dulu para pelaku industrinya, sehingga nanti sebuah kebijakan yang lahir baik untuk semua pihak,” ucap Eka.
Survei Industri Event Nasional 2024-2025 mencatat bahwa terdapat sebanyak 8.777 event yang tersebar di 34 provinsi dengan total nilai ekonomi mencapai Rp 84,46 triliun sepanjang tahun lalu. Aktivitas ini diperkirakan mampu menggerakkan hingga 8,8 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.
IVENDO juga menyampaikan bahwa sejak bulan Februari nilai bisnis yang telah hilang mencapai Rp 429,23 miliar akibat adanya pembatalan paska diterbitkannya kebijakan penghematan.
Di Jakarta, event yang paling banyak digelar didominasi oleh festival musik, yakni sebanyak 187 jenis event. Selain itu, terdapat pula atraksi digital sebanyak 105 jenis, dan pameran seni serta musik sebanyak 68 jenis.
