Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang ingin menggalakkan kembali aturan pelarangan impor bal pakaian bekas membuat pedagang thrifting di Pasar Senen ketar-ketir. Pasalnya rencana ini membuat kapal pemasok sudah disetop, stok pakaian bekas untuk jualan kian menipis, dan arus pembeli terancam ikut menguap.
Di Blok III, seorang pedagang pakaian dalam bekas yang tak ingin disebutkan namanya bercerita, kini cuma bisa menjual sisa stok yang ada. Kapal-kapal yang biasa membawa bal bekas ke Indonesia sudah tidak lagi diizinkan bongkar muatan.
“Sudah nggak ada lagi barang, sudah nggak ada barang masuk lagi. Mulai dipersulit, dari kapalnya sudah nggak boleh masuk lagi,” ucapnya saat ditemui detikcom, Senin kemarin.
Ia mengatakan pakaian-pakaian bekas ini utamanya berasal dari Korea dan Jepang. Namun ada juga pakaian bekas dari negara lain seperti Australia. Meski saat ini kapal-kapal pembawa bal pakaian bekas itu sudah tak dapat masuk lagi, diperkirakan sejak sebulan yang lalu.
“Barang Korea, kalau sini dibilang barang dari Korea sama Jepang. Tapi barang Australia juga ada sih. Sudah ada sebulan inilah barang nggak boleh masuk. Sudah satu bulan ini nggak ada masuk. Ini barang datang-datang sini. Barang sisa di gudang,” terangnya.
Menurutnya jika kondisi ini terus berlanjut dan stok barang mulai habis, menurutnya Pasar Senen Blok III akan kehilangan banyak pelanggan. Sebab di kawasan ini penunjang utama pasar adalah area thrifting baju bekas impor.
“Orang ke Senen kan sekarang banyak yang cari thrifting. Kalau kaya plakat-plakat sama partai di bawah paling dapat pelanggan cuma sebulan sekali. Kalau nggak kayak pasar mati,” kata pedagang itu.
Kondisi inilah yang kemudian membuat banyak pedagang ketar-ketir. Belum lagi banyak pedagang lain di luar thrifting yang sangat mengandalkan keramaian pasar untuk tetap bisa berjualan. Sebut saja para pedagang makanan di lantai paling atas bangunan pasar.
Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang jaket impor bekas yang juga tak ingin disebutkan namanya. Ia mengatakan area thrifting merupakan pendongkrak jumlah pengunjung di pasar.
“Kalau seandainya barang second ini memang habis, ini kayaknya pasar bisa-bisa pengunjung nggak ada lagi gitu. Di sini ini sebenarnya yang di ramai pengunjung barang-barang second ini,” terangnya.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan soal nasib pedagang Pasar Senen seiring rencananya menggalakkan lagi larangan impor bal pakaian bekas atau balpres. Pasar Senen merupakan salah satu pusat thrifting terbesar di Jakarta.
Eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menambahkan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak akan melakukan razia ke Pasar Senen. Kemenkeu melalui Ditjen Bea Cukai bakal memperketat area pelabuhan tempat masuknya pakaian impor ilegal.
Dengan begitu maka diharapkan suplai baju bekas ilegal ke Tanah Air akan berkurang. Saat suplainya habis, pedagang akan beralih menyetok barang-barang buatan dalam negeri.
“Saya nggak akan razia ke pasarnya, saya cuman di pelabuhan aja. Nanti otomatis kalau suplainya kurang kan dia juga kurang. Tapi nanti akan saya lihat seperti apa. Harusnya sih pelan-pelan kan semuanya habis, kalau semuanya dicekik kan pasti akan beralih ke barang-barang dalam negeri,” jelas Purbaya.
Lihat juga Video Purbaya Bakal Sikat Pelaku Impor Pakaian Bekas!
