Sektor asuransi jiwa di Indonesia dinilai masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar, khususnya di segmen masyarakat kelas menengah. Kenaikan kesadaran terhadap pentingnya perlindungan finansial, serta dukungan kebijakan pemerintah, menjadi pendorong utama geliat industri ini.
Direktur Utama BRI Life, Aris Hartanto, mengatakan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asuransi jiwa semakin meningkat, seiring dengan ketidakpastian ekonomi dan kebutuhan akan proteksi jangka panjang. Ia menyebut, kelas menengah merupakan pasar yang belum tergarap optimal dan memiliki ruang pertumbuhan signifikan.
“Pertumbuhan sektor asuransi jiwa di masa depan masih terbuka lebar, didukung oleh meningkatnya kesadaran terhadap keamanan finansial dan kebijakan pemerintah yang pro terhadap promosi asuransi,” ujar Aris dalam sebuah acara di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Aris juga menyoroti pentingnya sinergi dengan ekosistem grup perbankan dalam mendorong penetrasi pasar. Dengan basis nasabah induk usaha yang besar, potensi ekspansi pasar produk asuransi dinilai masih sangat tinggi.
“Saat ini Bank BRI memiliki lebih dari 150 juta nasabah, sementara yang telah tergarap sebagai nasabah asuransi baru sekitar 21 juta. Ini merupakan peluang besar untuk pertumbuhan ke depan,” katanya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa sinergi dan kolaborasi dalam grup menjadi strategi utama dalam pengembangan bisnis ke depan, terutama dalam distribusi produk, edukasi pasar, dan digitalisasi layanan.
Dalam kesempatan tersebut, BRI Life secara resmi meluncurkan produk baru bernama ARUNIKA, sebuah produk asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance) yang ditujukan untuk memberikan perlindungan finansial jangka panjang bagi keluarga Indonesia.
Produk ini mulai dipasarkan sejak 15 Juli 2025 dan telah membukukan premi tahunan (APE) sebesar Rp14 miliar, dengan penetrasi awal di kota-kota besar seperti Jakarta dan Makassar.
ARUNIKA menyasar segmen kelas menengah dengan premi terjangkau dan empat manfaat utama, termasuk perlindungan atas risiko meninggal dunia, manfaat akhir asuransi di usia 99 tahun, dan nilai tunai saat pengunduran diri sesuai ketentuan yang berlaku.
