Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves berencana akan menaikkan pajak. Kebijakan ini dilakukan untuk mencapai target fiskal dan menghindari hilangnya kepercayaan di pasar obligasi.
Menanggapi hal tersebut, pengusaha supermarket Inggris teriak. Mereka mengungkapkan rencana tersebut akan mengancam kenaikan harga kebutuhan pokok di supermarket. Dampak besarnya juga akan dirasakan oleh masyarakat.
“Rumah tangga pasti akan merasakan dampak dari potensi kenaikan pajak apa pun pada industri ini, seperti tarif bisnis yang lebih tinggi untuk supermarket,” tulis surat para pedagang grosir termasuk Tesco, Asda, Sainsbury’s, dan Morrisons kepada Menteri Keuangan Rachel Reeves, dikutip dari BBC, Senin (27/10/2025).
Dalam surat mereka kepada Menteri Keuangan, para petinggi supermarket itu juga mengatakan jika industri ini menghadapi pajak yang lebih tinggi, kemampuan mereka untuk memberikan harga bagi pelanggan akan sulit.
“Mengingat biaya yang saat ini ditanggung industri, termasuk dari pajak sebelumnya, inflasi pangan yang tinggi kemungkinan akan berlanjut hingga 2026. Ini bukan sesuatu yang ingin kami lihat berkepanjangan dengan ukuran apa pun,” lanjut surat tersebut.
Walaupun di sisi lain, Departemen Keuangan AS mengatakan akan mengatasi inflasi harga pangan dengan menurunkan pajak untuk pedagang daging, roti, dan toko lainnya. Namun, informasi kenaikan pajak tetap mengkhawatirkan industri supermarket.
Untuk diketahui, kenaikan tarif pajak yang akan dilakukan Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves menyusul proyeksi ekonomi yang suram. Padahal sebelumnya pemerintah telah menaikkan pajak.
Kenaikan itu mencakup jumlah yang wajib dibayarkan oleh perusahaan dalam Iuran Asuransi Nasional. Dan tahun lalu Reeves mengatakan tidak akan lagi melakukan kenaikan pajak.
Simak juga Video Prabowo: Saya Ingin Jadi Presiden yang Berhasil Turunkan Harga Pangan
