OJK Bicara soal Perkembangan IHSG di Akhir 2025

Posted on

Sejumlah pelaku pasar modal meyakini Indeks Harga Saham Gabugngan (IHSG) dapat menyentuh level 9.000 di akhir tahun 2025. Hal tersebut diyakini oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan sekuritas pasar modal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun turut buka suara ihwal kemungkinan IHSG tembus level tersebut. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyebut ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG.

Inarno mengatakan, lonjakan IHSG kuat dipengaruhi solidnya fundamental ekonomi domestik. Stabilitas sektor keuangan yang terjaga dan pertumbuhan ekonomi yang konsisten juga menjadi salah satu faktor utama yang menopang kepercayaan investor.

“OJK melihat penguatan IHSG sepanjang 2025 didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang relatif solid, termasuk pertumbuhan ekonomi yang terjaga dan stabilitas sektor keuangan. Namun demikian, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh dinamika global dan sentimen pasar,” ungkap Inarno dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/12/2025).

Namun begitu, Inarno enggan memberikan proyeksinya terkait pertumbuhan IHSG hingga akhir tahun ini. Karena menurutnya, OJK sebagai regulator tetap fokus pada penguatan ekosistem pasar modal, termasuk peningkatan integritas, transparansi, dan stabilitas pasar untuk jangka panjang.

“Optimisme terhadap pasar tetap perlu diimbangi dengan kewaspadaan terhadap volatilitas jangka pendek serta pengelolaan risiko yang baik oleh investor,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, menjelaskan pergerakan IHSG ke level 9.000 hanya tinggal menunggu waktu. Mengingat dalam beberapa bulan terakhir, IHSG dapat menembus rekor baru atau All-Time High (ATH) lebih dari 22 kali.

Oki menjelaskan, optimisme pergerakan IHSG ini dapat dilihat dari pergerakan investor ritel. Ia menjelaskan, transaksi pada aplikasi Growin milik Mandiri Sekuritas sempat menyentuh angka Rp 2,6 triliun per hari.

“Menurut saya sih itu most likely akan tembus. Menurut saya, ya. Just matter cuma masalah waktu sih. Tapi kita lihat aja dari, kita aja retail value-nya, transaction value-nya kenceng banget. Tiap hari. Tiap hari tuh kita pernah touch Rp 2,6 triliun per day di aplikasi kita di Growin. Jadi luar biasa banget,” ungkap Oki kepada wartawan di Seribu Rasa, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Jauh sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut IHSG dapat tembus ke level 9.000 hingga akhir tahun. Hal ini dapat terjadi lantaran market menilai setiap perkataan dan kebijakan yang dibuatnya untuk mengimplementasikan dalam bentuk portofolio.

Meski ada saham-saham gorengan, Purbaya menilai masih banyak emiten besar dengan fundamental kuat yang menopang kenaikan indeks. Purbaya menerangkan target tersebut bukan berdasarkan firasat, melainkan berdasarkan pola historis dan perhitungan ekonomi yang bisa dijelaskan secara sistematis.

Menurutnya, proyeksi tercermin berdasarkan pengalaman panjang sekaligus mengamati siklus ekonomi serta pasar saham selama puluhan tahun. Setiap siklus ekonomi, terang Purbaya, pasar saham biasanya naik empat hingga 5 kali lipat dari titik terendah ke titik tertinggi. Purbaya menilai pola itu konsisten secara histori.

“Makanya Indeks bisa naik ke atas. Kalau ditanya gimana Indeks? To the moon. Saya bilang itu menciptakan optimisme juga. Akhir tahun ini berapa? 9.000. (Dalam) 10 tahun lagi ke depan berapa? 32.000,” ujar Purbaya dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, di Menara Bank Mega, Selasa (28/10/2025). bicara