PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung ekonomi berkelanjutan melalui aksi sosial bertajuk RE3 (Reduce, Re-Love, Restyle). Dalam program ini, karyawan PNM mengumpulkan 60 kilogram celana jeans layak pakai.
60 kilogram celana jeans itudidonasikan kepada Aan, nasabah PNM Mekaar yang mengembangkan usaha daur ulang jeans menjadi produk fashion kekinian seperti tas, vest, dan aksesoris lainnya.
Donasi jeans ini menjadi bahan baku tambahan bagi Aan untuk meningkatkan produksinya sekaligus memperluas jangkauan pasar. Salah satu hasil karyanya bahkan pernah digunakan oleh musisi Ndarboy, bukti bahwa karya sederhana dari tangan pengusaha ultra mikro dapat tumbuh dan menginspirasi banyak orang.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur mendapatkan donasi jeans sebanyak 60 kg dari karyawan PNM. Ini merupakan salah satu bentuk support yang sangat berarti bagi kami. Mudah-mudahan kami bisa memproduksi lebih banyak lagi ke depannya,” tutur Aan dalam keterangan tertulis, Kamis (19/6/2025).
Baginya, kehadiran PNM bukan hanya sebagai lembaga pembiayaan, tetapi juga mitra yang peduli terhadap perkembangan dan keberlanjutan usaha nasabahnya.
Sementara itu Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyampaikan PNM juga memaknai aksi RE3 sebagai bagian dari nilai dasar ‘Tumbuh Bersama’, yang menjadi semangat seluruh karyawan.
“Kami percaya bahwa setiap jeans yang kita donasikan bisa menjahit harapan baru bagi pengusaha seperti Bu Aan. Karyawan kami tidak hanya bekerja melayani nasabah, tetapi juga turut menyalakan semangat mereka melalui aksi kecil yang berdampak besar. Ini adalah bentuk konkret bahwa pemberdayaan bisa dimulai dari langkah paling sederhana,” ujar Arief.
Arief menambahkan, PNM melaksanakan aksi ini sebagai bagian dari event tahunan yang menjadi ajakan bagi seluruh karyawan untuk peduli lingkungan sekaligus mendukung pemberdayaan usaha ultra mikro.
PNM berharap program RE3 dapat terus berlanjut sebagai bagian dari kampanye keberlanjutan dan kontribusi dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif, ramah lingkungan, dan berdampak langsung bagi pengusaha ultra mikro di seluruh Indonesia.