MR.D.I.Y. Indonesia memperluas program Recycle Dropbox dari 10 titik menjadi 52 toko di Jabodetabek, Serang, dan Bandung. Ekspansi lima kali lipat ini menjadi bagian dari komitmen keberlanjutan “MR.D.I.Y. Untuk Indonesia” guna memudahkan keluarga menerapkan kebiasaan pilah sampah sehari-hari.
Program Recycle Dropbox menyediakan fasilitas setoran sampah anorganik yang dipantau melalui dashboard digital Rekosistem. Teknologi tersebut memungkinkan pemantauan real-time atas volume dan jenis sampah, sehingga proses pengelolaan dapat dilakukan lebih transparan dan akurat.
CFO MR.D.I.Y. Indonesia, Rika Juniaty Tanzil, menyebut perluasan program ini bertujuan memudahkan keluarga Indonesia menerapkan kebiasaan sederhana namun berdampak besar.
“Melalui Recycle Dropbox, kami ingin menghadirkan cara sederhana dan mudah diakses bagi pelanggan untuk berkontribusi langsung terhadap lingkungan,” ujarnya, dalam keterangan tertulis (28/11/2025).
Sejak berjalan di 10 toko pada Maret 2024 hingga Juli 2025, program ini telah mengumpulkan lebih dari 1.025 kilogram sampah melalui 567 kali pengambilan. Komposisi sampah terdiri dari plastik 40,63%, kertas 25,59%, kardus 7,52%, dan logam 2,74%, disusul material lain dalam porsi lebih kecil. Tingkat pemulihan sampah mencapai 79,4%, jauh di atas rata-rata nasional.
Total sampah yang didaur ulang tersebut juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sebesar 841,78 kg CO₂ ekuivalen. Rika menyebut capaian ini menunjukkan besarnya peluang kolaborasi multisektor dalam mendukung pengelolaan sampah nasional yang baru mencapai 32,2% dari total timbulan 37 juta ton per tahun.
COO dan Co-Founder Rekosistem, Joshua Valentino, menegaskan kolaborasi lintas sektor ini menunjukkan potensi teknologi dalam menghadirkan solusi sampah yang lebih efektif.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa dukungan data dan teknologi mampu menciptakan dampak nyata dalam mengurangi timbunan sampah dan emisi karbon,” kata Joshua.
Pemerintah juga menyambut positif perluasan ini. Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular KLH/BPLH, Agus Rusly, menilai inisiatif MR.D.I.Y. sejalan dengan upaya nasional Menuju Indonesia Bebas Sampah 2029.
“Partisipasi sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan kesadaran publik dan memperluas dampak gerakan pengelolaan sampah berkelanjutan,” ujarnya.
Selain memperluas dropbox, MR.D.I.Y. juga menghadirkan desain kontainer yang lebih edukatif untuk mengajak pelanggan terlibat aktif. Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan sebagai peritel besar yang tak hanya tumbuh, tetapi juga bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan.
Dengan lebih dari 1.100 toko di seluruh Indonesia, MR.D.I.Y. berharap gerakan ini dapat memperluas partisipasi publik dalam pilah sampah dan mendorong gaya hidup lebih berkelanjutan di tingkat rumah tangga.
