Truk obesitas atau over dimension over loading (ODOL) masih marak bermunculan di Indonesia. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan akan ada cara baru untuk menertibkan truk obesitas.
Sekretaris Jenderal Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan penanganan truk obesitas bakal dilakukan langsung dari hulunya. Truk barang bakal dicek langsung di kawasan industri, pabrik, atau kawasan pergudangan.
Jumlah muatan dan juga bentuk truk akan menjadi sasaran pengecekan. Bila ada yang melebihi standar yang ditetapkan, maka akan ditertibkan langsung sebelum keluar dari kawasan industri.
“Kita mulai dari hulu yang kita cegah, hulunya nantinya di kawasan pabrik itu lah kita akan ada penertiban. Di hulunya nanti yang dijalankan,” beber Antoni dalam acara detikcom Regional Summit Jawa Barat, Senin (19/5/2025). detikcom Regional Summit didukung oleh PT Pertamina (Persero), Patimban Industrial Estate a Barito Pacific Company, dan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat.
Selain penertiban yang dilakukan langsung di hulu, di beberapa titik jalan juga akan dipasang beberapa alat untuk menindak truk obesitas yang lolos beroperasi ke jalan umum, misalnya weight in motion (WIM) hingga Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Alat-alat ini akan dipasang di beberapa titik.
“Selain penertiban di hulu akan ada alat-alat yang harus dipasang dan sebagainya. Yang jelas ini butuh kerja sama semuanya,” sebut Antoni.