Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan salah satu cara mengatasi dampak dari kebijakan tarif impor dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan mengandalkan pasar dalam negeri.
Menurutnya, bukannya tidak tepat untuk diversifikasi pasar ke negara lain. Namun, pasar Indonesia dengan 270 juta penduduk sangat potensial untuk dimanfaatkan.
“Kalau kita mau masuk ke diversifikasi pasar negara lain, itu butuh proses dan butuh waktu, kurang lebih satu tahun. Tapi kalau kita main dalam konteks diversifikasi pasar domestik dan kita jadikan ini sebagai first priority kita untuk mendorong produk-produk lokal. Kita dibeli oleh orang-orang Indonesia, itu menurut saya jauh lebih mudah,” kata dia dalam acara Cutting Edge For Local Sustainability di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Maman menyebut, negara besar seperti China saja sangat mengincar pasar Indonesia. Menurutnya Indonesia sudah seharunya dapat memanfaatkan pasar dalam negeri untuk mengatasi kebijakan tarif dari AS.
“Negara China itu berebut market Indonesia. Kenapa kita tidak menetapkan juga dan menempatkan bahwa Indonesia menjadi salah satu pasar utama kita selain pasar luar negeri,” tuturnya.
Untuk itulah pemerintah memiliki regulasi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Melalui regulasi itu diharapkan produk UMKM dalam negeri dapat masuk dalam belanja pemerintah pusat dan daerah.
“Di mana di dalam PP ini, 40% belanja barang dan jasa pusat, provinsi, kabupaten, dan kota wajib menggunakan produk UMKM. Katanya wajib. Kalau dalam Islam itu wajib, kalau tidak dilakukan berdosa,” pungkasnya.
Tonton juga “Trump Ancam Patok Tarif 100% untuk Film yang Dibuat di Luar AS” di sini: