Skema pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih kini diubah. Hal ini menyusul diterbitkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 17 tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Gerai, Pergudangan, dan Kelengkapan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih.
Sekretaris Kementerian Koperasi (Sesmenkop) Ahmad Zabadi mengatakan setiap Kopdeskel Merah Putih mulanya akan mendapatkan pembiayaan langsung dari Himbara dengan mengajukan proposal. Kini, skemanya dialihkan menjadi pembiayaan investasi.
Pria yang akrab disapa Zabadi ini menerangkan, setiap Kopdeskel Merah Putih ini akan tetap mendapatkan plafon pinjaman Rp 3 miliar. Namun, dana tersebut akan dialihkan untuk modal investasi Rp 2,5 miliar dan modal kerja Rp 500 juta. Pembiayaan investasi ini akan disalurkan dari Himbara ke PT Agrinas Pangan Nusantara untuk membangun fisik gerai, pergudangan,dan kelengkapan Kopdeskel Merah Putih.
“Yang tadi semula Rp 3 miliar itu adalah koperasi mengajukan proposal ke bank. Nah skemanya sudah berubah. Rp 3 miliar yang tadi diwujudkan dengan Rp 2,5 miliar untuk capex, untuk investasi. Investasinya apa? fisik gedung, gudang, dan kelengkapannya,” ujar Zabadi kepada awak media di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
“Kemudian ada produksi tertentu yang dibutuhkan, termasuk juga untuk praktik kelayakan usaha, misalnya itu kliniknya, apoteknya, itu kelengkapannya semua dilengkapi. Sehingga begitu selesai capex-nya, maka fungsi operasionalnya berjalan efektif. Lalu yang Rp 500 juta ini untuk opex, untuk biaya modal kerja koperasinya,” jelasnya.
Zabadi menjelaskan saat ini pemerintah tengah fokus dalam percepatan pembangunan gerai fisik Kopdeskel Merah Putih. Dengan pembangunan yang ditugaskan ke Agrinas Pangan Nusantara, kualitas serta standar fisik gerai setiap Kopdeskel Merah Putih yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bisa sama.
Melalui skema ini, Zabadi menargetkan sebanyak 80 ribu Kopdeskel Merah Putih dapat beroperasional Maret tahun depan.
“Nah harapkan betul bahwa ini akan kita bisa selesaikan di awal tahun depan. Artinya Maret kita bisa operasional seluruhnya 80 ribu lebih kooperasi ini, langsung operasional, dengan fisiknya dan standar yang sama, kondisinya kualitasnya sama, dengan fasilitas yang relatif sama dan bagus,” imbuhnya.
