Impor 200 Ribu Ton Gula Mentah Disetop Sementara

Posted on

Pemerintah menyetop sementara impor 200 ribu ton gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.

Dalam neraca komoditas (NK) 2025 kuota impor bahan baku gula rafinasi itu ditetapkan sebanyak 4,39 juta ton. Sebanyak 4,19 juta ton telah mendapatkan izin impor untuk masuk ke Indonesia.

Sisanya sekitar 200 ribu ton gula kristal mentah yang belum digunakan pengusaha untuk mendapatkan izin impor. Jumlah tersebut itulah yang ditahan sementara oleh pemerintah.

“Iya raw sugar untuk industri. Jadi kan 4,3 juta ton penatapan NK (neraca komoditas). Terus yang masuk, yang sudah mengajukan izin 4,198 juta ton. Berarti kan masih ada 200 ribu ton, itu belum ada yang mengajukan, itu kita tahan dulu. Berarti yang dihold itu yang belum mengajukan,” kata dia ditemui di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Jumat (12/9/2025).

Budi menerangkan, keputusan ini merupakan hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kamis (11/9) kemarin.

Dia juga merinci, saat ini realisasi dari izin impor gula kristal metah 4,19 juta ton atau yang sudah masuk ke Indonesia sebanyak 2,96 juta ton. Sisanya akan tetap masuk karena sudah mendapatkan izin dari pemerintah.

“Nah sisanya yang 30% gimana masih berjalan,” terangnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan penyetopan sementara impor 200 ribu ton gula kristal mentah dilakukan sebagai langkah evaluasi tata kelola perniagaan gula. Saat ditanya apakah langkah tersebut ada kaitannya dengan gula rafinasi yang bocor ke pasar, Budi hanya menyebut hal tersebut ditangani oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan.

“Itu kan masih terus diproses ya sama Satgas Pangan dan seterusnya kita monitor terus,” tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan memang ada keputusan pengertian sementara impor gula kristal mentah. Ia mengatakan penghentian sementara impor ini dilakukan karena ditemukan kebocoran gula rafinasi ke pasar tradisional, sehingga gula petani menumpuk.

Untuk diketahui, gula kristal mentah merupakan salah satu bahan baku gula rafinasi yang digunakan oleh industri makanan dan minuman.

“Keputusannya adalah kita setop dulu (impor gula mentah), kita serap bagaimana gula dalam negeri agar bisa terserap dengan baik. Kita ingin semangatnya dari Pak Presiden adalah bagaimana produksi dalam negeri itu dioptimalkan untuk kebutuhan dalam negeri dan kita kurang-kurangi impor. Sebisa mungkin kita tidak impor beras dan tidak impor jagung di tahun ini, dan tidak impor gula yang tadi dibahas kan gula industri,” kata dia ditemui di Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Sudaryono menyebutkan realisasi impor gula kristal mentah telah mencapai 70% dari total 4 juta ton. Sisanya sementara ini disetop untuk tidak masuk ke Indonesia.

“Yang sudah terealisasi sekarang kan 70% untuk gula impor, raw sugar-nya. Nah, keputusan hari ini, sisanya itu sementara kita hold dulu,” terangnya.