Sudah ikut pelatihan, punya sertifikat, dan pernah mencoba berbagai lowongan. Tapi tiga tahun sejak lulus kuliah, Vian (25) masih belum juga mendapat pekerjaan tetap. Program Prakerja yang sempat diikutinya pun belum mampu membuka pintu kesempatan kerja yang diimpikan.
Alhasil sejak lulus kuliah pada 2022 lalu hingga sekarang dirinya belum memiliki pekerjaan layak. Kini ia masih mencari kerja dengan ikut acara Jakarta Jobfest di Gedung Pertemuan Sasana Pakarti, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Kalau ikut pelatihan gitu pernah sih dari Prakerja. Jadi ikut pelatihan-pelatihan nanti dapat sertifikasi,” terangnya saat ditemui detikcom di lokasi Jakarta Jobfest, Rabu (5/11/2025).
“Belum bisa kepakai. Ya lumayan saja sih nambah-nambah skillnya, cuma kalo untuk implementasi kekerjaannya belum ada kesempatan,” sambung Vian.
Meski memiliki sejumlah sertifikasi dari program Prakerja, Vian mengaku kerap kesulitan saat melamar lowongan karena syarat-syarat ‘mematikan’ seperti harus memiliki pengalaman hingga batas usia saat melamar.
Dalam hal ini, ia menyoroti bagaimana sertifikasi seharusnya bisa menjadi bukti nyata bahwa dirinya memiliki skill atau kemampuan untuk melakukan pekerjaan tertentu meski dirinya belum memiliki pengalaman.
“Kepentok dari syarat pengalaman sama usia. Kenapa nggak dicoba dulu lah, kasih kesempatan berapa bulan. Kayak ibaratnya kan biasanya kalau orang kerja ada training-nya,” ucapnya.
Pada akhirnya, menurut Vian tantangan yang paling sulit saat mencari pekerjaan saat ini adalah bagaimana memiliki ‘pengalaman kerja pertama’. Sebab tanpa itu dirinya merasa sangat sulit untuk bisa memiliki pekerjaan layak.
“Banyak yang diminta sudah pengalaman, susah juga untuk masuknya. Nah itu, untuk dapat kesempatan pertama kali kerjanya itu malah yang belum pernah dapat, yang paling sulit,” tegas Vian.
