Raksasa teknologi asal Amerika Serikat akan kembali memangkas ribuan karyawannya. Pemutusan hubungan kerja (PHK) kali ini akan menyasar di divisi penjualan.
Mengutip dari Reuters, Kamis (19/6/2025) langkah ini diambil lantaran perusahaan teknologi itu sedang merampingkan organisasi di tengah peningkatan investasi besar-besaran teknologi kecerdasan buatan (AI). Rencana efisiensi ini menyusul gelombang PHK pada Mei lalu yang berdampak pada sekitar 6.000 karyawan.
Menurut laporan Reuters, PHK tersebut diperkirakan akan diumumkan awal bulan depan, setelah berakhirnya tahun fiskal perusahaan. Meski begitu, waktu pengumuman dapat berubah sewaktu-waktu dan tidak hanya mem-PHK divisi penjualan.
Hingga Juni lalu, Microsoft mempunyai 228.000 pekerja. Gelombang PHK ini dinilai perlu untuk mendukung investasi perusahaan di sektor AI. Tujuannya, mempertahankan keunggulan perusahaan sehingga bisa lebih kompetitif.
CEO Amazon Andy Jassy mengatakan peluncuran AI dan agen generatif akan mengurangi total tenaga kerja korporat dalam beberapa tahun ke depan. Tahun ini, Microsoft telah merencanakan belanja modal (capex) sebesar US$ 80 miliar, di mana sebagian besar ditujukan untuk memperluas pusat data demi mengurangi hambatan kapasitas untuk layanan AI.
Berdasarkan catatan detikcom, Microsoft sempat melakukan PHK hingga 10 ribu pegawai pada 2023 lalu. Pada Januari 2025, Microsoft juga melakukan PHK terhadap sejumlah kecil pegawainya. Namun saat itu bukan untuk efisiensi, melainkan PHK terkait performa pekerjaan.
Tonton juga “Kapolri Lepas 700 Buruh Korban PHK ke Tempat Kerja Baru” di sini: