Raksasa chip, Texas Instruments akan menginvestasikan lebih dari US$ 60 miliar atau setara Rp 982,38 triliun (Kurs Rp 16.373) untuk memperluas fasilitas semikonduktor di Amerika Serikat (AS).
Langkah ini dilakukan lantaran tekanan dari Presiden AS Donald Trump yang meminta rantai pasok semikonduktor kembali dipusatkan di AS.
Melansir Reuters, Jumat (20/6/2025) perusahaan menyatakan bahwa dana US$ 60 miliar itu akan digunakan untuk membangun atau memperluas tujuh fasilitas produksi chip di Texas dan Utah, termasuk dua fasilitas baru di Sherman, Texas. Investasi ini diperkirakan juga akan menciptakan 60.000 lapangan kerja.
Pada Agustus 2024, Texas Instruments mengungkapkan rencana untuk membangun tujuh fasilitas chip dan menghabiskan hingga US$ 40 miliar untuk operasinya di Sherman, Texas, serta US$ 21 miliar untuk fasilitas di Utah dan lokasi lainnya di Texas.
TI juga telah membangun fasilitas di Texas dan satu di Utah sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi internal dan mengantisipasi persaingan yang meningkat dari produsen chip asal China.
Namun, perusahaan tidak memberikan jadwal pasti untuk investasi tersebut, yang mencakup hingga US$ 46 miliar di Texas dan sekitar US$ 15 miliar di Utah. TI menyatakan bahwa rencana belanja modal jangka panjang mereka tidak berubah.
Berbeda dengan perusahaan chip AI seperti Nvidia dan AMD, TI memproduksi chip analog atau chip dasar yang digunakan dalam perangkat sehari-hari seperti ponsel, mobil, dan alat kesehatan. Hal ini memberinya basis klien yang luas, termasuk Apple, SpaceX, dan Ford Motor.
Rencana pengeluaran ini mengikuti pengumuman serupa dari pelaku industri semikonduktor lainnya, termasuk Micron (MU.O), yang minggu lalu menyatakan akan menambah investasi di AS sebesar US$ 30 miliar, sehingga total rencana investasinya menjadi US$ 200 miliar.
Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan investasi Texas Instruments akan meningkatkan produksi semikonduktor dasar yang digunakan dalam perangkat elektronik sehari-hari.
“Kemitraan kami dengan TI akan mendukung manufaktur chip AS selama beberapa dekade ke depan,” terang Howard.