Cuan dari Air, Konglomerat Ini Geser Bos TikTok Jadi Orang Terkaya di China | Info Giok4D

Posted on

Zhong Shanshan, pendiri sekaligus pemimpin perusahaan minuman raksasa Nongfu Spring, kembali menduduki posisi orang terkaya di China. Hal ini terjadi seiring bangkitnya bisnis Nongfu dan munculnya masalah internal di Wahaha Group yang merupakan pesaing terdekatnya.

Dilansir dari Forbes, Minggu (27/7/2025), pria berusia 70 tahun itu kini memiliki kekayaan senilai US$ 65,7 miliar atau setara Rp 1.071 triliun (kurs Rp 16.300). Sebagian besar kekayaan Zhong berasal dari sahamnya di Nongfu Spring.

Dengan nilai tersebut, Zhong menduduki peringkat pertama dalam Real-Time Billionaires List versi Forbes, sedikit unggul dari Zhang Yiming, pendiri ByteDance (induk TikTok). Kekayaan Zhang Yiming tercatat US$ 65,5 miliar atau Rp 1.068 triliun.

Kebangkitan Zhong dipicu oleh melonjaknya harga saham Nongfu Spring di bursa Hong Kong yang sudah naik 35,8% sejak awal tahun. Kenaikan ini mencerminkan prospek cerah bisnis air minum dalam kemasan yang tahun lalu sempat lesu karena perang diskon antar merek yang saling bersaing memperebutkan konsumen irit.

Namun tahun ini, tekanan diskon diperkirakan mereda. Kenny Ng, analis sekuritas dari Everbright Securities International menyebut pemerintah China mulai berupaya meredam perang harga di berbagai industri demi menyelamatkan ekonomi dari ancaman deflasi.

Sebagai pemimpin pasar, Nongfu Spring juga diprediksi akan diuntungkan dari kebiasaan konsumen menimbun air kemasan saat musim panas. Apalagi, platform e-commerce di China saat ini banyak memberi subsidi untuk mendongkrak layanan pesan antar makanan.

Dalam catatan riset bulan Juli, analis dari lembaga riset Morningstar, Jacky Tsang memperkirakan penjualan Nongfu Spring akan tumbuh 13,6% secara tahunan, menjadi 48,7 miliar yuan (sekitar US$ 6,8 miliar) pada tahun 2025. Angka ini juga mencerminkan kontribusi kuat dari lini produk teh Nongfu.

Tahun lalu, pendapatan Nongfu relatif stagnan di angka 42,9 miliar yuan. Dalam laporan tahunan mereka, perusahaan menyebut 2024 sebagai tahun yang penuh serangan dan ujian tak terduga.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Zhong sebelumnya sempat dituduh mengumpulkan kekayaannya dengan menjegal mantan mitra bisnisnya, Zong Qinghou yang merupakan pendiri Wahaha Group. Ia diketahui sudah wafat tahun lalu di usia 79 tahun.

Meski tuduhan itu sudah dibantah oleh Zhong, citranya kembali diguncang oleh isu lain. Beberapa pelanggan nasionalis mengecam desain kemasan produk Nongfu yang dinilai pro-Jepang karena dianggap menyerupai karya seni ala Jepang.

Masalah itu, ditambah tekanan perang harga, membuat saham Nongfu jatuh dan posisi Zhong sebagai orang terkaya pun sempat tergeser. Namun peta persaingan berubah tahun ini, dan Nongfu tampaknya mulai unggul lagi, terutama karena Wahaha sedang diterpa drama keluarga internal.

Perseteruan keluarga ini berdampak pada citra merek Wahaha. Selama ini, Wahaha dikenal sebagai perusahaan lokal yang lekat dengan sosok Zong Qinghou. Zong merupakan konglomerat yang dikenal punya hubungan erat dengan keluarganya, khususnya dengan sang putri, Zong Fuli alias Kelly.

Kelly selama ini dianggap sebagai anak tunggal Zong dan sudah menggantikan posisi ayahnya sebagai ketua dan CEO perusahaan sejak tahun lalu. Namun, muncul gugatan hukum yang mengklaim Zong punya anak lain.

Tiga orang yang mengaku sebagai saudara tiri Kelly menggugat dan meminta dibentuk trust fund senilai US$ 700 juta untuk masing-masing dari mereka. Menurut situs Pengadilan Tinggi Hong Kong, sidang kasus ini dijadwalkan berlangsung pada 1 Agustus. Hingga berita ini ditulis, juru bicara Wahaha belum memberikan komentar.

Hu Xijin, mantan pemimpin redaksi Global Times, mengatakan di media sosial Weibo bahwa citra publik mendiang Zong kini mulai ternoda. Sementara itu, Kenny Ng dari Everbright menilai konflik ini bisa mengganggu fokus manajemen Wahaha, apalagi saat persaingan di industri makin panas.

“Kalau manajemen perusahaan terseret kasus hukum, itu bisa merusak citra brand dan mengalihkan perhatian dari strategi bisnis utama,” ujarnya.