Satu kontainer yang dinyatakan terkontaminasi radioaktif Cs-137 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau The Food and Drug Administration (FDA) telah tiba di Indonesia. Kontainer itu tiba di Terminal Peti Kemas Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, (1/11/2025) lalu pukul 22:00 WIB.
Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137, Bara Krishna Hasibuan memastikan kadar kontaminasi dalam kontainer tersebut relatif kecil. Kontainer itu berisi cengkeh milik pabrik pengolahan cengkeh PT NJS di Jawa Timur.
Hal tersebut merupakan hasil pemeriksaan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Sementara bagian luar kontainer tersebut tidak terkontaminasi.
“Selanjutnya dilakukan pengukuran pada seluruh produk cengkeh yang ada di dalam kontainer suspect, di mana ditemukan kontaminasi Cs-137 pada beberapa bagian produk cengkeh,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).
Untuk mengantisipasi pencemaran, Satuan Tugas Penanganan Kontaminasi Radionuklida Cs-137 berkoordinasi dengan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya telah melakukan penanganan dengan menutup kawasan pelabuhan.
Lebih lanjut, akan dilakukan pemilahan antara produk yang terkontaminasi Cs-137 dan yang bersih. Kemudian, Bara mengatakan setelah itu produk cengkeh yang terkontaminasi dipisahkan ke kontainer baru di PT NJS, sebelum kemudian akan disegel dan dimusnahkan.
“Sesuai dengan prosedur keamanan pangan, produk yang terkontaminasi Cs-137 akan disegel dan selanjutnya dilakukan pemusnahan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” tegasnya.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 memastikan hanya ada satu kontainer berisi cengkeh yang diduga terkontaminasi radioaktif cesium 137 (Cs-137). Kontainer tersebut dijadwalkan tiba di Surabaya pada 29 Oktober mendatang.
“Jadi ya, kontainer yang suspek itu, suspect terkontaminasi Cs-137 hanya satu,” ujar Bara di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (20/10).
Bara menjelaskan masih ada 11 kontainer yang berisi rempah-rempah dalam perjalanan kembali ke Indonesia. Belasan kontainer tersebut diminta untuk kembali sebelum tiba di AS.
Lebih lanjut, saat ini telah dibentuk gugus tugas di Pelabuhan Tanjung Perak yang akan menangani kontainer-kontainer tersebut. Gugus tugas terdiri dari Pelindo, Terminal Peti Kemas (TPS) Tanjung Perak, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, Badan Karantina Pertanian, Balai Kesehatan Kerja Pelayaran (BKKP), Maskapai Pelayaran, dan pihak terkait lainnya.






