Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel November 2025 sebesar Rp 14.036 per liter ditambah ongkos angkut. Harga ini naik Rp 115 per liter dari harga September 2025 sebesar Rp 13.921 per liter.
Dikutip dari situs resmi Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan (Ditjen EBTKE), Minggu (8/11/2025) disebutkan bahwa harga ini mulai berlaku efektif mulai November 2025.
Besaran HIP BBN Biodiesel tersebut ditetapkan sesuai dengan diktum kesatu Keputusan Menteri ESDM No. 3.K/EK.05/MEM.E/2025 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang dicampurkan ke dalam jenis bahan bakar minyak.
Secara lebih rinci, perhitungan harga HIP BBN Biodiesel diperoleh dari formula, HIP = (Harga CPO KPB Rata-Rata + 85 US$/ton) x 870 kg/m³ + Ongkos Angkut.
Sebagai informasi, harga CPO KPB Rata-Rata (25 September 2025 – 24 Oktober 2025) adalah Rp 14.721/kg. Kemudian 85 US$/ton merupakan nilai konversi bahan baku menjadi biodiesel. Sementara 870 kg/m³ adalah faktor satuan dari kilogram ke liter. Lalu untuk konversi nilai kurs menggunakan rata-rata kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp 16.623/US$.
Kemudian, HIP Bioetanol ditetapkan sebesar Rp 9.013 per liter. Perhitungan HIP BBN Bioetanol tersebut, menggunakan formula yang telah ditetapkan, yaitu HIP = (Harga Tetes Tebu KPB Rata-Rata Periode 3 Bulan x 4,125 kg/L) + 0,25 US$/L. Dengan harga tetes tebu KPB Rata-Rata 15 Juli 2025 – 14 Oktober 2025) adalah Rp 1.180 per kg.
Selanjutnya, 4,125 kg/L merupakan faktor satuan konversi dari kilogram ke liter. Lalu untuk 0,25 US$/L adalah nilai konversi bahan baku menjadi bioetanol. Untuk konversi nilai kurs menggunakan rata-rata kurs tengah Bank Indonesia sebesar Rp 16.585/US$. daftar
