PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI melaporkan progres serapan Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang digelontorkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 200 triliun untuk sejumlah perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hingga saat ini, BRI berhasil menyerap tuntas dana tersebut.
Diketahui, BRI sendiri menerima suntikan SAL dari pemerintah sebesar Rp 55 triliun dari total Rp 200 triliun yang digelontorkan.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, merinci penyaluran kredit diberikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor produktif. Sektor tersebut di antaranya, segmen mikro sebesar Rp 28,08 triliun, kemudian korporasi mencapai Rp 11,07 triliun, komersial sebesar Rp 10,13 triliun, dan terakhir konsumer juga kita dorong sebesar Rp 6,58 triliun.
“Dari Rp 200 triliun yang dialokasikan oleh pemerintah melalui Kementerian Keuangan, BRI mendapat pagu ataupun alokasi sebesar Rp 55 triliun. Jadi, pada tanggal 16 Oktober 2025 yang lalu, dana tersebut telah dialokasikan penuh, sudah disalurkan ya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembiayaan ke sektor produktif,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/10/2025).
Selain itu, BRI juga telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur di seluruh Indonesia sepanjang Januari-September 2025. Hery menyebut, penyaluran tersebut telah mencapai 74,4% dari total alokasi KUR dari pemerintah sebesar Rp 175 triliun di 2025.
Kemudian BRI juga berperan aktif dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tercatat sebanyak 3.854 Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG) telah menerima pembiayaan dan layanan perbankan perseroan dengan total penyaluran mencapai Rp 104,4 miliar.
“Di sisi pembiayaan, BRI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 104,4 miliar untuk pembangunan dapur MBG di berbagai wilayah Indonesia,” jelasnya.
Sementara untuk program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), BRI juga mendukung penuh melalui AgenBRILink. Dari sisi pembiayaan perumahan, BRI juga menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi 97.878 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dengan total kredit mencapai Rp 13,35 triliun.
“BRI juga berpartisipasi dalam mendukung program 3 Juta Rumah dengan penyaluran FLPP kepada lebih dari 110.000 masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR di seluruh Indonesia dengan nilai penyaluran sekitar Rp 15,07 triliun,” jelasnya.
Hery menambahkan, BRI juga berperan dalam penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 2,25 triliun kepada 3,7 juta rekening penerima yang dilakukan dalam empat tahap. Perseroan juga mendukung program Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) sebagai bentuk komitmen dalam menjaga daya beli masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
