BI Catat Indeks Penjualan Riil Tumbuh 2,7%

Posted on

Bank Indonesia (BI) menyebutkan penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada Agustus 2025. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2025 yang tumbuh sebesar 2,7% (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso mengatakan peningkatan kinerja penjualan eceran ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Barang Budaya dan Rekreasi.

Secara bulanan, penjualan eceran Agustus 2025 memang terkontraksi tipis 0,3% (mtm), namun kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan kontraksi 4,1% (mtm) pada Juli.

“Yang didukung oleh penjualan kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025).

Denny mengatakan secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 diprakirakan mencatat kontraksi sebesar 0,3% (mtm), lebih baik dibandingkan dengan kontraksi sebesar 4,1% (mtm) pada bulan sebelumnya didukung oleh kinerja penjualan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau serta Subkelompok Sandang.

Pada Juli 2025, IPR tumbuh sebesar 4,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2025 sebesar 1,3% (yoy). Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh kinerja penjualan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Subkelompok Alat Tulis.

Namun, secara bulanan Juli 2025 mengalami kontraksi 4,1% (mtm), sejalan dengan berakhirnya periode libur panjang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan liburan sekolah.

Dari sisi harga, BI menilai tekanan inflasi tiga bulan mendatang, yakni Oktober 2025, relatif stabil. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) periode tersebut tercatat sebesar 134,8, nyaris sama dengan bulan sebelumnya 134,7. Sementara itu, tekanan inflasi diperkirakan meningkat pada enam bulan ke depan, yakni Januari 2026. IEH Januari 2026 mencapai 169,3, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang sebesar 163,4.