bank bjb Beri Literasi Keuangan-Fasilitas Pembiayaan bagi Pekerja Migran

Posted on

bank bjb memastikan bakal mendukung program pemerintah untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya calon pekerja migran. Adapun realisasinya melalui partisipasi aktif dalam acara ‘Pelepasan 1.300 Peserta Magang Jepang oleh Menteri Ketenagakerjaan RI’ di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung.

Kegiatan yang digelar oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI bekerja sama dengan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor. Sekaligus mempromosikan program magang ke Jepang kepada Masyarakat Jawa Barat.

Corporate Secretary Herfinia mengatakan program magang ini menjadi salah satu upaya nyata sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Lembaga Pelatihan Kerja Sending Organization (LPK-SO).

Program ini untuk menekan angka pengangguran dan memberikan peluang kepada peserta magang untuk menjadi sumber daya manusia yang kompeten, terampil dan siap bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional.

“AP2LN dan bank bjb telah bekerja sama untuk mewujudkan keuangan inklusif dan peningkatan literasi keuangan bagi pekerja migran. Melalui Kredit Usaha Rakyat bagi Pekerja Migran Indonesia (KUR PMI). bank bjb memberikan fasilitas pembiayaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan calon pekerja migran, terdiri dari biaya pengurusan dokumen, pelatihan, dan kebutuhan lainnya untuk kebutuhan keberangkatan,” kata Herfinia dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).

“Partisipasi bank bjb dalam acara ini tidak hanya berorientasi pada aspek finansial, tetapi juga pada penguatan kapasitas sumber daya manusia. Literasi keuangan menjadi salah satu agenda utama agar para peserta magang memiliki keterampilan dalam mengelola pendapatan, berinvestasi, serta mempersiapkan masa depan yang lebih sejahtera,” sambungnya.

Dia menjelaskan dalam kegiatan tersebut, bank bjb bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengadakan sesi sosialisasi keuangan. Sesi ini diisi dengan materi seputar pentingnya menabung, menghindari jebakan utang konsumtif, serta memanfaatkan produk keuangan perbankan untuk mendukung keberlanjutan hidup setelah kembali ke tanah air.

“Edukasi keuangan menjadi sangat krusial agar para peserta magang dapat mengelola pendapatan mereka dengan bijak. bank bjb berharap, dengan literasi keuangan yang memadai, mereka tidak hanya sukses bekerja ke luar negeri tetapi juga mampu merencanakan masa depan finansial yang lebih baik, termasuk saat setelah kembali ke Tanah Air,” ungkapnya.

Selain edukasi, bank bjb memberikan fasilitas pembiayaan melalui KUR PMI. Kredit ini ditujukan untuk membantu calon pekerja migran memenuhi berbagai kebutuhan keberangkatan, mulai dari pengurusan dokumen, biaya pelatihan, hingga persiapan logistik.

Dia menjelaskan hingga 31 Agustus 2025, bank bjb telah menyalurkan KUR PMI senilai Rp 31,4 miliar kepada 1.215 pekerja migran. Angka ini menunjukkan komitmen bank bjb dalam memberikan akses pembiayaan yang terjangkau, cepat, dan sesuai kebutuhan pekerja migran.

“Melalui program KUR PMI, bank bjb tidak hanya memberikan solusi finansial jangka pendek, tetapi juga membuka jalan bagi pekerja migran untuk menjadi lebih mandiri, kompeten, dan cerdas secara finansial. Hal ini sesuai dengan visi bank bjb untuk menghadirkan pertumbuhan bersama di berbagai lapisan masyarakat,” tuturnya.

Selain memberikan dukungan finansial, bank bjb juga terus mendorong edukasi literasi keuangan yang berkelanjutan. Melalui berbagai modul pelatihan dan sesi pendampingan, para peserta magang diharapkan mampu merencanakan tabungan, investasi, hingga persiapan usaha produktif setelah kembali ke Indonesia.

Keterlibatan bank bjb dalam program magang ke Jepang ini juga menjadi bagian dari strategi besar bank bjb dalam memperluas akses inklusi keuangan. Kehadiran perbankan di sektor pekerja migran membuktikan bahwa bank bjb konsisten berada di garda terdepan dalam mendukung agenda pertumbuhan ekonomi.

“Program ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan asosiasi pemagangan dapat menghasilkan solusi holistik. Para peserta tidak hanya dibekali dengan keterampilan kerja, tetapi juga kesiapan finansial yang mumpuni. bank bjb ingin memastikan bahwa pekerja migran menjadi pilar penting pembangunan ekonomi nasional sekaligus teladan bagi masyarakat dalam hal pengelolaan keuangan,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan RI Prof. Yassierli turut mengapresiasi dukungan bank bjb. Menurutnya, keberhasilan program magang tidak hanya ditentukan oleh keterampilan teknis, tetapi juga oleh ekosistem pendukung yang kuat, termasuk literasi keuangan.

“Kami menyambut baik dukungan dari bank bjb dan OJK. Sinergi inilah yang dibutuhkan agar pekerja migran tidak hanya berdaya saing di luar negeri, tetapi juga mampu menjadi motor penggerak ekonomi keluarga ketika mereka kembali,” tutup Yassierli.

Turut hadir dalam acara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Kepala OJK Kantor Regional II Jawa Barat Darwisman, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat I Gusti Kim Fajar Wiyati Oka, dan tamu undangan lainnya.

Simak juga Video: Kementerian P2MI Lirik 400 Ribu Loker di Jerman: Pasar yang Menjanjikan