Apa Kabar Rencana Pembangunan KRL Surabaya?

Posted on

Wacana pembangunan Kereta Rel Listrik (KRL) jalur Surabaya-Sidoarjo, Jawa Timur, mulai muncul ke permukaan. Ditargetkan proyek rampung dan dapat mulai dioperasikan mulai tahun 2029 mendatang.

Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak mengatakan, proyek SRRL ini mendapat dukungan pendanaan berupa pinjaman atau loan financing dari Bank Pembangunan Jerman (KfW). Namun dari pinjaman yang sudah diterima ini hanya diperuntukkan pembangunan SRRL tahap satu.

“Ini mendapatkan pendanaan EUR 230 juta (Rp 4,4 triliun) untuk tahap pertamanya saja dari KfW, Development Bank Jerman, sudah ditanda tangan, dan kemudian ini dukungan dari pemerintah pusat tentunya, akan ada double track dan elektrifikasi,” kata Emil di Novotel Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Secara garis besar, pemerintah Jawa Timur berencana akan mengembangkan kawasan aglomerasi dengan melibatkan Kota Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan. Kawasan metropolitan ini dikenal dengan sebutan Gerbangkertosusila.

Emil mengatakan, pembangunan SRRL ini menjadi bagian dari dukungan konektivitas dalam merealisasikan kawasan tersebut. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Selaras dengan itu, pihaknya telah menyelesaikan Sustainable Urban Mobility Plan.

“Kita sudah identifikasi segmen pelaksanaan pertama, detail engineering design (rancangan teknis) akan menjadi fokus kita untuk sekitar satu tahun ke depan,” ujar dia.

Menurutnya, kehadiran SRRL ini akan mendongkrak kapasitas angkut kereta api menjadi 3 kali lipat. Selain itu, nantinya stasiun-stasiun di kawasan tersebut juga akan dikembangkan menjadi Transit Oriented Development (TOD).

“Salah satu backbone, tulang punggungnya, adalah peningkatan kapasitas jaringan utama kereta api di jantung kota Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” katanya.

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan menargetkan operasional SRRL mulai 2029 nanti. Penandatanganan kontrak pinjaman baru dilakukan 2025 ini, dan hingga 2026 direncanakan masih dalam tahap studi kelayakan (Feasibility Study) proyek.

Pada tahun 2020 silam Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) juga pernah melakukan diskusi tentang peningkatan transportasi perkeretaapian di Jawa Timur untuk mendukung Gerbangkertosusila. Namun pada kala itu, belum disebutkan usulan pembangunan KRL.

Mendukung kawasan Gerbangkertosusila, pemerintah juga merilis Perpres Nomor 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila), Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Berdasarkan catatan Kemenhub, sejumlah pengembangan infrastruktur transportasi yang dilakukan di Jawa Timur untuk mendukung pengembangan kawasan. Di sektor transportasi perkeretaapian yang dilakukan pada tahun 2020-2024 meliputi rencana layanan kereta api regional dan pembangunan jalur ganda lintas selatan (Sidoarjo-Tulangan-Gunung Gangsir, Wonokromo-Mojokerto, Mojokerto-Jombang).

Selanjutnya ada rencana akses kereta api menuju Pelabuhan Teluk Lamong, rencana akses monorail dan tram, rencana akses kereta api menuju Bandara Juanda, dan peningkatan kecepatan kereta api Jakarta-Surabaya melalui jalur tunggal tambahan lintas Cikarang-Surabaya.

Lihat juga Video: Demo di DPR Ricuh Jalur Kendaraan Dialihkan, KRL Terganggu

kabar