4 Fakta PT Gag Nikel yang Dituding Rusak Kawasan Raja Ampat | Giok4D

Posted on

Aktivitas tambang nikel PT Gag Nikel, di Raja Ampat, Kabupaten Papua Barat Daya, menjadi sorotan tajam publik.

Pasalnya, PT Gag Nikel dituding merusak ekosistem Raja Ampat, yang merupakan destinasi wisata.

Berikut fakta-fakta seputar PT Gag Nikel yang dituding merusak ekosistem Raja Ampat:

(1) Kegiatan Disetop Sementara

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghentikan sementara operasi PT GAG Nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Bahlil juga akan meninjau langsung aktivitas pertambangan PT Gag Nikel untuk memastikan tidak ada pelanggaran aturan lingkungan maupun kearifan lokal Papua Barat Daya. Hasil verifikasi lapangan akan diumumkan kepada publik setelah tim menyelesaikan investigasi.

“Agar tidak terjadi kesimpangsiuran maka kami sudah memutuskan lewat Ditjen Minerba untuk status daripada Kontrak Karya (KK) PT GAG yang sekarang lagi mengelola untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kita akan cek,” ujar Bahlil dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (6/6/2025).

(2) Anak Usaha PT Antam Tbk

Mengutip situs PT Gag Nikel, awalnya kepemilikan saham mayoritas PT Gag Nikel dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty. Ltd. (APN Pty. Ltd) sebesar 75% dan PT. Antam Tbk. sebesar 25%.

Sejak 2008 Antam mengakuisisi semua saham Asia Pacific Nickel. Alhasil, sejak 2008, PT Gag Nickel sepenuhnya dikendalikan Antam

(3) Izin Terbit sebelum Bahlil Jadi Menteri

Bahlil menjelaskan, IUP PT Gag Nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, terbit jauh sebelum ia menjabat sebagai menteri.

PT GAG Nikel sendiri menjadi pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53/Pres/I/1998, resmi berdiri pada 19 Januari 1998 setelah disetujui pemerintah.

“Saat izin usaha pertambangan dikeluarkan, saya masih Ketua Umum HIPMI Indonesia, Ketua Umum BPP HIPMI dan belum masuk di Kabinet. Karena itu untuk memahami kondisi sebenarnya kita harus cross check ke lapangan guna mengetahui kondisi sebenarnya secara obyektif,” jelas Gibran saat jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/6).

(4) Lokasi Tambang Nikel

Bahlil menepis tudingan aktivitas pertambangan Gag Nikel berlangsung di Pulau Piaynemo yang menjadi salah satu ikon pariwisata Raja Ampat. Menurut Bahlil, penambangan dilakukan di Pulau Gag yang jaraknya kurang lebih 30-40 km dari Pulau Piaynemo.

“Aktivitas pertambangan dilakukan di Pulau Gag bukan Piaynemo seperti yang perlihatkan di beberapa media yang saya baca. Saya sering di Raja Ampat Pulau Piaynemo dengan Pulau Gag, itu kurang lebih sekitar 30 km sampai dengan 40 km. Di wilayah Raja Ampat itu betul wilayah perwisata yang kita harus lindungi,” jelas Bahlil