Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan (Zulhas) menghadiri Rembuk Tani Wujudkan Swasembada Pangan Nasional di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Pihaknya menyosialisasikan perihal Peraturan Presiden (Perpres) No 113 tahun 2025 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 6 Tahun 2025 mengenai Tata Kelola Pupuk Bersubsidi.
Menko Zulhas pun sempat berdialog dengan petani yang hadir baik bapak-bapak maupun ibu-ibu. Dalam dialognya, Zulhas menyebut bapak-bapak yang hadir asli petani.
“Tadi saya lihat bapak (hadirin) asli petani. Ciri-ciri petani itu (telapak) tangannya kasap, kapalen, tebel (tebal). Dua, kulitnya hitam karena pagi gelap berangkat, pulang gelap, baru pulang (dari kebun),” kata Zulhas mengawali dialog, Jumat (19/12/2025).
“Jadi kalau dulu, dulu, petani pergi gelap (masih pagi), pulang gelap, kulitnya gelap, rezekinya gelap, dulu. ‘Saiki piye cerah to’,” ujarnya.
Zulhas pun sempat menanyakan perihal pupuk kepada petani, para petani spontan menjawab lancar.
“Dulu ngambil pupuk ruwet, rumit. Wis larang, rumit, ruwet, muter-muter, akhirnya telat. Sudah panen, pupuk baru datang, bener. Sekarang, lancar,” ujarnya.
Zulhas mengatakan, sekarang sudah ada Perpres 113 tahun 2025 mengenai sistem tata kelola pupuk berubah. Menurutnya, dulunya namanya cost plus, sekarang market to market.
“Artinya subsidi bisa diambil duluan sehingga pabrik pupuk menjadi efisien. Apa buktinya? Kita bisa diskon 20 persen, tiap tahun bisa bikin pabrik satu, bahkan lima tahun akan bangun tujuh pabrik baru,” kata Zulhas kepada wartawan.
“Bayangkan, subsidinya tetap, tetap, tapi bisa kasih harga potongan 20 persen. Bisa bikin pabrik baru satu tiap tahun, lima tahun tujuh. Gara-gara cost plus berubah menjadi market to market. Artinya subsidinya digunakan dulu, sehingga tidak perlu bayar bunga, hematlah, efisien,” tegasnya.
Selain Zulhas, hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kemenko Pangan, Widiastuti. Kemudian, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi dan Wakil Bupati Magelang Sahid maupun tamu undangan lainnya.
“Kalau bapak-bapak, ibu-ibu petani sekarang merasakan lebih mudah nebus pupuk dan harganya turun. Itu yang memotori adalah Pak Menko Pangan,” kata Rahmad.
“Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas nama kami semua baik dari Pupuk Indonesia maupun petani-petani yang kita layani atas transformasi perubahan regulasi dan dukungan bapak. Sehingga sekarang petani lebih mudah nebus pupuk dengan harga lebih murah,” sambung Rahmad.
Rahmad Pribadi menambahkan, acara ini rutin diselenggarakan di mana-mana.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Kenapa acara ini penting? Karena ini tidak hanya acara sosialisasi saja, tetapi acara untuk yang namanya rebuk antarpetani, bertukar pikiran. Kita menangkap aspirasi dan Alhamdulillah Pak Menko sendiri hadir di sini menyampaikan beberapa pokok-pokok yang penting,” tambah Rahmad.
“Tahun ini, tahun 2025, banyak sekali sejarah yang ditorehkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Ada regulasi mengenai distribusi, sehingga pertama kali dalam sejarah tanggal 1 Januari tahun 2025 petani di seluruh Indonesia bisa menebus,” tegasnya.
Perpres tersebut, kata Rahmad, yang memungkinkan memberikan ruangan untuk Pupuk Indonesia supaya bisa lebih efisien.
“Sehingga efisiensi itulah kita persembahkan kepada petani dalam bentuk diskon 20 persen,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Magelang Sahid mengatakan, kehadiran Menko Pangan Zulkifli Hasan merupakan sebuah kehormatan sekaligus suntikan semangat bagi Kabupaten Magelang untuk terus mencapai kedaulatan pangan nasional.
“Kabupaten Magelang memiliki potensi pertanian yang sangat luar biasa. Total luas lahan pertanian lebih kurang 81,6 hektare dan lahan kering, tegalan, ladang 56,3 hektare,” kata Sahid dalam sambutannya.
