PT PLN (Persero) menegaskan seluruh proses pendaftaran rekrutmen tersebut hanya dilakukan melalui laman resmi rekrutmen.pln.co.id dan tidak dipungut biaya dalam bentuk apapun. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada terhadap maraknya penipuan yang mengatasnamakan Rekrutmen PLN Group 2025.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan proses rekrutmen yang transparan dan profesional. Ia menekankan bahwa rekrutmen resmi PLN Group yang dibuka hingga 5 Oktober 2025 ditujukan bagi seluruh putra-putri terbaik bangsa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari D3, D4/S1 hingga S2.
“PLN tidak pernah meminta biaya dalam bentuk apapun pada proses rekrutmen. Jadi, bila ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan, dapat dipastikan itu adalah penipuan,” ujar Yusuf dalam keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).
Yusuf menambahkan, keterbukaan dan kejujuran dalam proses rekrutmen menjadi prinsip utama PLN. Ia mengingatkan para pelamar untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang memakai nama Rekrutmen PLN Group, termasuk penyampaian sistem refund sejumlah uang serta permintaan penggantian biaya transportasi dan akomodasi yang berkaitan dengan pelaksanaan proses seleksi.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh peserta memiliki kesempatan yang sama berdasarkan kemampuan dan kompetensinya. Karena itu, kami imbau masyarakat untuk berhati-hati dan selalu memeriksa informasi resmi hanya dari kanal PLN,” terangn Yusuf.
Adapun untuk mendaftar pada Rekrutmen Umum PLN Group 2025, pelamar dapat mengakses situs resmi rekrutmen.pln.co.id, kemudian masuk dengan email dan password anda. Ia mengatakan agi yang belum memiliki akun, pelamar wajib mendaftar terlebih dahulu dengan mengisi data diri dan mengunggah dokumen yang diperlukan.
“Setelah itu, pelamar dapat memilih lowongan yang tersedia sesuai jenjang pendidikan dan menekan tombol lamar. Pengumuman panggilan tes akan disampaikan di laman rekrutmen.pln.co.id yang dapat diakses melalui akun masing-masing,” tutur Yusuf.
