World Economic Forum (WEF) memperingatkan dunia harus mewaspadai tiga kemungkinan ‘bubble’ ekonomi dunia. Hal ini diungkapkan oleh Presiden WEF Borge Brende di tengah penurunan tajam saham teknologi global.
Adapun penurunan tersebut menurut para pialang dan analis perlu dihadapi dengan hati-hati, namun tetap tidak panik. Hal ini karena pasar telah menyentuh rekor tertinggi dan beberapa penilaian terlihat berlebihan.
“Kita mungkin melihat bubble yang akan datang. Pertama, kripto, kedua, AI, dan ketiga, utang,” ujar Brende dikutip dari Reuters, Sabtu (8/11/2025).
Pasar Keuangan dibayangi kekhawatiran atas suku bunga tinggi, inflasi yang tinggi, dan gejolak perdagangan. Menurutnya kenaikan ini sebagian didorong oleh ekspektasi bahwa AI dapat mengubah prospek ekonomi dan bisnis global.
Ia menambahkan, AI menawarkan kemungkinan peningkatan produktivitas yang besar tetapi juga dapat mengancam banyak pekerjaan kerah putih.
“Yang mungkin Anda lihat , dalam skenario terburuk, adalah adanya ‘Rust Belt’ di kota-kota besar yang memiliki banyak kantor pusat dengan pekerja kerah putih yang dapat dengan mudah digantikan oleh AI ini dan peningkatan produktivitas,” kata Brende.
“Kita juga tahu dari sejarah bahwa perubahan teknologi seiring waktu menghasilkan peningkatan produktivitas, dan produktivitas merupakan satu-satunya cara untuk meningkatkan kesejahteraan seiring waktu,” tambahnya.
