Wamentan: 40.000 Ha Sawah Terdampak Banjir Sumatera, 5.000 Ha Gagal Panen update oleh Giok4D

Posted on

Kementerian Pertanian mengungkap jumlah lahan pertanian yang terdampak akibat banjir di Sumatera mencapai 40.000 hektare (ha). Ia mengatakan dari jumlah tersebut tidak serta merta semuanya gagal panen.

Menurutnya, jumlah lahan pertanian yang gagal panen atau puso sebanyak 5.000 ha. Sudaryono mengatakan 40.000 ha itu tidak semuanya gagal panen, tetapi bisa saja masih bisa diselamatkan.

“Totalnya itu sekitar 40.000 hektar yang terdampak. Jadi terdampak itu kan nggak harus kemudian gagal panen semua. Terdampak itu misalnya karena jalannya putus, karena tergenang sedikit, tapi tidak gagal panen. Nah, yang puso, gagal panen itu ternyata sampai sejauh ini ada 4.500 ha sampai 5.000 ha, di tiga provinsi,” kata dia di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).

Dia memastikan pemerintah pusat akan memberikan bantuan kepada petani yang lahan sawahnya terdampak bencana, mulai dari benih hingga alat mesin pertanian (Alsintan). Presiden Prabowo Subianto juga telah memerintahkan agar Kredit Usaha Rakyat (KUR) petani juga mendapatkan kompensasi dari pemerintah.

“Presiden ingin meng-cover itu semua,” tegasnya.

Untuk penanganan pertama, pemerintah akan memprioritaskan pembangunan lahan sawah baru yang gagal panen. Kemudian, untuk sumber anggaran perbaikan lahan sawah yang terdampak banjir, Sudaryono mengatakan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementan.

“Kalau kita kan memang tidak perlu ada anggaran khusus, karena kan memang ada program bantuan pemerintah ya, bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian, hanya tinggal direalokasikan ke daerah-daerah terdampak gitu,” terangnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Sudaryono memastikan dari 40.000 ha yang terdampak banjir tidak akan mempengaruhi produksi beras tahun ini dan tahun depan. Karena jumlah lahan padi yang dimiliki Indonesia sebanyak 7,3 juta ha.

“Nggak terlalu berpengaruh (terhadap produksi beras). Saya tidak mengatakan 40.000 ha itu kecil ya. Tetapi maksud saya, kalau saya mengatakan atau membandingkan dengan luasan sawah se-Indonesia 7,3 juta ha, jadi kecil, sehinga tidak signifikan mempengaruhi produksi dari kebutuhan pangan kita,” pungkasnya.