Wakil Menteri Keuangan Thailand Vorapak Tanyawong mengundurkan diri pada hari Rabu (22/10/2025). Langkah ini menyusul tuduhan terkait sindikat penipuan siber (cyber scam center) yang berbasis di Kamboja.
Mengutip Channel News Asia (CNA), Kamis (23/10/2025), Vorapak diselidiki setelah sebuah laporan pada pekan ini mengaitkannya dengan seorang tersangka penipuan di lintas batas di Kamboja.
Vorapak sendiri sebelumnya telah diminta oleh Perdana Menteri Anutin Charnvirakul untuk memberikan penjelasan tertulis mengenai tuduhan tersebut pekan ini.
Salah satu tuduhan datang dari newsletter The Whale Hunting. Buletin itu menuduh istri Vorapak menerima pembayaran sebesar US$ 3 juta dalam mata uang kripto tahun ini dari jaringan kriminal China-Kamboja, yang menjadi subjek penyelidikan Vorapak sebagai anggota komite pemerintah.
Selain itu, buletin tersebut juga menyebutkan bahwa Vorapak pernah menjabat sebagai penasihat di BIC Bank, sebuah bank di Kamboja yang diduga terkait dengan aktivitas pencucian uang.
Pada Rabu kemarin, Vorapak telah membantah tuduhan atas keterlibatannya dalam kegiatan terlarang tersebut. Ia juga mengatakan kepada wartawan bahwa alasan pengunduran dirinya ialah untuk fokus pada pembelaan hukumnya.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Untuk menghadapi pertempuran hukum ini, saya membutuhkan waktu dan saya khawatir hal itu akan mengganggu peran utama saya di Kementerian Keuangan,” ujar Vorapak dalam konferensi pers.
Sebelum terjun ke dunia politik tahun lalu sebagai penasihat menteri keuangan, Vorapak menghabiskan sebagian besar kariernya di sektor keuangan swasta. Ia sempat memegang peran senior di cabang-cabang bank global terkemuka di Thailand, termasuk Bank of America dan JP Morgan Chase.
Meskipun tuduhan korupsi bukanlah hal yang jarang terjadi di Thailand, namun skandal yang menghubungkan pejabat Thailand dengan industri penipuan bernilai miliaran dolar, yang telah berkembang pesat di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, jarang terjadi.