Upaya Pupuk Kaltim Dukung Pembangunan Industri Berkelanjutan dan NZE 2060

Posted on

Penghargaan ini diraih atas upayanya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan industri petrokimia dan target Net Zero Emission 2060.

Program tersebut dimulai dari hilirisasi dan diversifikasi produk ramah lingkungan, operasional hijau, serta penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Kami berterima kasih atas penghargaan yang diberikan Detik.com kepada Pupuk Kaltim dalam ajang Anugerah Ekonomi Hijau. Apresiasi ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berinovasi kedepannya, baik melalui hilirisasi, diversifikasi produk yang lebih ramah lingkungan, penerapan operasional hijau, dan juga penguatan sumber daya manusia,” ujar Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim Mohamad Agung, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8/2025).

“Ke depan, Pupuk Kaltim akan tetap konsisten menjalankan mandat sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, pada pertanian, lingkungan dan masyarakat Indonesia,” sambungnya.

Adapun inisiatif yang dilakukan oleh Pupuk Kaltim, meliputi pembangunan pabrik amonium nitrat dan soda ash, penggunaan kendaraan listrik, serta pemasangan PLTS Atap yang menghemat 20-30% energi kantor. Selain itu, Pupuk Kaltim juga mengadakan program Comdev, seperti solar cell, Bank Sampah Anggrek Hitam, dan pengolahan cangkang kepiting menjadi pupuk Chitosan cair.

“Kami juga menyadari pentingnya aspek sumber daya manusia agar target penurunan emisi 32% dapat tercapai di 2030. Kami berharap insan Pupuk Kaltim dapat menjadi motor penggerak, baik di tingkat perusahaan maupun komunitas masyarakat,” kata Agung.

“Oleh karena itu, kami menginisiasi dan mendukung beberapa program seperti House of Future, serta program sukarelawan yang melibatkan karyawan,” imbuhnya.

Agung menambahkan penerapan GCG memastikan integritas dan profesionalisme perusahaan.

Di samping pembangunan SDM dan pabrik, Pupuk Kaltim memiliki program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN RI bersama Pupuk Indonesia selaku induk usaha. MAKMUR berfokus pada pendampingan petani, terutama untuk pemupukan presisi dan efisien.

“Praktik ini dapat membantu mengurangi efek gas rumah kaca dan mencegah emisi karbon dari deforestasi karena pembukaan lahan baru. Praktik ini tak hanya dapat mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga pertanian yang ramah lingkungan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *