Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih menjadi penggerak utama ekonomi Indonesia. Sayangnya, tak sedikit para pelaku UMKM kesulitan untuk berkembang bahkan naik kelas.
Ketidakpastian ekonomi global, tingginya suku bunga, serta gejolak geopolitik menjadi tantangan besar bagi sektor UMKM. Selain kondisi ekonomi, UMKM di Indonesia juga masih mengalami berbagai tantangan mulai dari rendahnya literasi digital hingga akses permodalan.
Sederet Tantangan UMKM di Indonesia
1. Literasi Digital Masih Rendah
Di tengah kemajuan teknologi saat ini, penting bagi UMKM untuk beradaptasi terhadap berbagai teknologi digital. Sayangnya, saat ini masih banyak UMKM yang belum mengoptimalkan platform digital untuk promosi dan penjualan. Padahal, digitalisasi dapat menjadi game-changer bagi UMKM untuk untuk meningkatkan akses ke pasar dan layanan keuangan sekaligus go global.
2. Maraknya Produk Impor
Seiring berkembangnya zaman, produk-produk luar negeri kini semakin mudah masuk ke Indonesia. Dari sekian jenis produk, sektor makanan dan minuman (F&B) dan pakaian menjadi paling dominan. Gempuran produk impor yang masuk ke Indonesia pun mengancam keberlangsungan produk-produk lokal Indonesia. Akibatnya, UMKM menjadi semakin sulit bersaing.
3. Keterbatasan Akses Pasar
Sebagian UMKM lokal hingga kini masih kesulitan mengakses pasar yang lebih luas karena keterbatasan jaringan, promosi, dan minimnya inovasi. Tak sedikit UMKM kesulitan untuk mengembangkan produk baru atau meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi permintaan pasar. Akibatnya, potensi UMKM untuk tumbuh atau go global menjadi terhalang. Padahal, potensi pasar dalam dan luar negeri cukup besar, khususnya bagi produk kerajinan, makanan, dan fesyen.
4. Kualitas SDM Kurang Memadai
Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil juga menjadi masalah yang terus menerus membatasi kemampuan operasional UMKM. Saat ini, beberapa tenaga kerja UMKM masih belum terlatih secara profesional. Tanpa tenaga kerja yang memadai, UMKM akan sulit untuk mengembangkan produknya.
5. Sulitnya Akses Permodalan
Saat ini, masih banyak pelaku usaha kecil belum memiliki jaminan atau rekam jejak keuangan yang memadai. Proses yang rumit dan bunga yang tinggi juga kerap sering menjadi kendala utama pelaku usaha dalam mengakses permodalan.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Akibatnya, mereka sulit mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan formal. Padahal, akses permodalan menjadi aspek yang sangat diperlukan UMKM untuk memperluas ekspansi, mengembangkan inovasi, dan melakukan kegiatan operasional sehari-hari.
Promo Semangat Pinjaman Usaha 2025
Melihat hal ini, Pegadaian menawarkan solusi praktis melalui Promo Semangat Pinjaman Usaha 2025 untuk mendorong #LangkahEmas para UMKM di Indonesia untuk mengembangkan usaha. Melalui program ini, pelaku usaha dapat melakukan pinjaman dengan mudah, ditambah berbagai bonus menarik.
Pegadaian memberikan cashback hingga Rp 5 juta, tergantung jenis produk pinjaman yang dipilih. Berikut beberapa varian produk yang bisa Anda pilih beserta syarat dan ketentuannya:
Syarat & Ketentuan
Mudah dan menguntungkan sekali, bukan? Segera datangi outlet Pegadaian terdekat di kotamu sekarang juga atau hubungi 1500 569 untuk info lebih lanjut. Informasi lebih lengkap dapat dilihat melalui link ini.