Di tengah gejolak ekonomi global, saat banyak sektor berjuang untuk tetap bertahan, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia justru menunjukkan ketangguhan luar biasa. Mereka bukan hanya mampu menjaga roda usaha tetap berputar, tetapi juga berhasil memperluas jangkauan hingga pasar internasional.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa UMKM Indonesia tidak sekadar menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga duta kekuatan ekonomi rakyat di panggung global.
Dengan semangat inovasi, kualitas produk yang semakin kompetitif, serta dukungan kebijakan pemerintah dan sektor swasta, UMKM Indonesia kini menjadi bagian penting dari ekosistem perdagangan dunia. Strategi penguatan kapasitas, akses pembiayaan yang inklusif, dan dorongan ekspor nontradisional telah mengubah wajah UMKM dari pemain lokal menjadi pelaku ekspor yang disegani.
“Nilai transaksi ini juga merefleksikan kemampuan produk-produk UMKM lokal kita dalam merambah pasar ekspor,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan), dikutip dari Antara, Selasa (11/11/2025).
Data Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat bahwa sepanjang Januari-Oktober 2025, kegiatan business matching bagi pelaku UMKM berhasil mencetak transaksi senilai 130,17 juta dolar AS atau setara Rp2,17 triliun. Angka ini berasal dari purchase order (PO) senilai 56,99 juta dolar AS dan potensi transaksi sebesar 73,18 juta dolar AS – sebuah capaian yang mencerminkan minat kuat pembeli mancanegara terhadap produk Indonesia.
Sepanjang 10 bulan terakhir, tercatat 542 kegiatan penjajakan bisnis yang digelar melalui perwakilan perdagangan RI di luar negeri, meliputi 348 sesi kurasi produk dan 194 pertemuan langsung dengan pembeli internasional. Khusus pada Oktober 2025, minat pembeli bahkan meningkat pesat, dengan nilai transaksi mencapai 21,35 juta dolar AS.
Momentum positif ini menegaskan bahwa UMKM Indonesia bukan lagi sektor pinggiran, melainkan motor utama pertumbuhan ekspor nasional. Transformasi digital, pembinaan intensif, dan strategi promosi global menjadikan produk lokal semakin diterima di pasar berdaya saing tinggi – dari makanan-minuman, kerajinan, hingga produk wellness dan ramah lingkungan.
Dari Sukabumi ke Brunei: Cerita Inspiratif Ekspor Camilan Singkong
Kisah inspiratif datang dari Ade Soelistyowati, penyandang disabilitas asal Sukabumi, Jawa Barat, sekaligus pemilik PT Gemilang Agro Inovasi, UMKM binaan PT Pertamina (Persero). Melalui kerja keras dan pendampingan yang konsisten, Ade sukses membawa produknya – camilan singkong cassava crackers “Yammy Babeh” – menembus pasar Brunei Darussalam.
“Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Dengan dukungan Pertamina dan berbagai pihak, kami siap membawa produk lokal naik kelas dan menembus pasar internasional,” ujar Ade.
Ekspor perdana senilai 18.000 dolar AS atau sekitar Rp288 juta dilakukan pada Oktober 2025, menandai tonggak penting bagi UMKM asal Jawa Barat tersebut. Produk berbahan dasar singkong lokal ini diolah menjadi camilan sehat dengan kemasan modern yang memenuhi standar ekspor global.
Selain itu, Gemilang Agro juga menjadi agregator produk mangrove seperti kapsul, teh, dan bubuk yang kini mulai dipasarkan ke Korea Selatan. Di sisi lain, Ade turut memberdayakan 10 karyawan tetap dan 25 siswa magang dari SMA Hassina Sukabumi, menciptakan model bisnis yang inklusif dan berkelanjutan.
Cerita sukses ini menjadi bukti bahwa semangat kewirausahaan Indonesia mampu melampaui batas geografis dan keterbatasan pribadi, menjadikan UMKM sebagai wajah harapan baru bagi ekonomi rakyat.
Tidak hanya Gemilang Agro, tujuh UMKM binaan Pertamina lainnya juga berhasil menembus pasar internasional dengan total transaksi lebih dari Rp206 miliar melalui kerja sama dan penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra global. Hasil ini memperlihatkan efektivitas pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan bagi pelaku usaha kecil-menengah di berbagai sektor.
“Keberhasilan para UMKM menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujar Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
UMKM kini dipandang sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa. Dengan peningkatan kapasitas produksi, perluasan jaringan distribusi, dan dorongan inovasi, sektor ini mampu menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menjadi penopang utama ekonomi inklusif di berbagai daerah.
Melalui program pembinaan dan promosi berkelanjutan, diharapkan semakin banyak UMKM Indonesia yang naik kelas, berani bersaing, dan menjadi bagian dari rantai pasok global.
Perjalanan UMKM Indonesia adalah cermin ketangguhan bangsa. Dari tangan-tangan kreatif di desa hingga kota besar, lahir produk yang mampu menembus pasar dunia – bukti bahwa dengan visi, pendampingan, dan keuletan, pelaku usaha kecil pun dapat menjadi bagian penting dari ekonomi global.
Kini, ekspor bukan lagi milik korporasi besar semata. Di balik setiap paket kiriman produk lokal yang tiba di luar negeri, ada kisah perjuangan, keberanian, dan keyakinan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari usaha kecil. Dan dari sinilah, Indonesia melangkah menuju masa depan ekonomi rakyat yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing dunia.






