Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melepas perdana tujuh kontainer produk udang bebas radioaktif ke Amerika Serikat (AS) pada 31 Oktober. Pelepasan ekspor ini senilai US$ 1,2 juta atau setara Rp 20 miliar (kurs Rp 16.702).
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan, Ishartini, mengatakan ekspor produk udang ini telah mengantongi sertifikat dari certified entity (CE) dari KKP. Sertifikat ini merupakan syarat ekspor yang diberlakukan oleh US Food and Drug Administration (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) imbas dari temuan paparan radioaktif cesium-137 dari produk udang asal Indonesia.
“Kita lepas baru 7 kontainer kemarin, volumenya 106 ton, senilai US$ 1,2 juta, ini semua sudah memenuhi,” ujar Ishartini dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).
Ekspor perdana udang bebas Cs-137 ini terdapat 2 shipment dengan tujuan pelabuhan New York (NY) dan Los Angeles (LA). Setelah ekspor perdana tanggal 31 Oktober akan menyusul shipment selanjutnya pada tanggal 1 November dengan tujuan Miami dan Jacksonville, Amerika Serikat.
Ishartini menerangkan KKP terus mengawasi ketat proses pemindaian di unit pengelolaan ikan (UPI). Setidaknya saat ini sudah ada lebih dari 100 kontainer sedang dalam proses pemindaian dan hanya menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ia menargetkan 200 kontainer berisi produk udang bisa ekspor ke AS di bulan ini. Ishartini menyebut 200 kontainer ini berisi kurang lebih 2.000 ton produk udang.
“Di bulan November ini kita targetkan, kita bisa lebih dari 200 kontainer bisa kita berangkatkan yang sudah memenuhi persyaratan sertifikat bebas cesium-137,” imbuh Ishartini.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono mengakui ekspor udang ke Amerika Serikat (AS) sempat tersendat menyusul ditemukannya paparan radioaktif di kawasan industri Cikande, Banten, Jawa Barat. Temuan paparan ini membuat United States Food and Drugs Administration (US FDA) memberikan syarat baru berupa sertifikasi produk udang serta seafood asal Indonesia.
Pria yang akrab disapa Trenggono ini menilai persyaratan sertifikasi bebas radioaktif ini menyebabkan kontainer-kontainer yang berisi produk udang asal Indonesia menumpuk. Kendati begitu, Trenggono tidak membeberkan besaran persentase penurunan ekspor imbas kasus ini.
“Kemarin (ekspor udang) berhenti lah, sampai kemudian yang ke depan ini, sekarang numpuk. Kita harus yakinkan dulu bahwa seluruh yang ada ini (aman), karena udang kita cukup bagus di Amerika,” ujar Trenggono saat ditemui di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).






