Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tidak akan mengubah tarif resiprokal ke negara yang tidak memiliki itikad baik dalam negosiasi.
Mengutip dari Reuters, langkah tegas tersebut diungkap oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Namun begitu, Bessent tak mengungkap pasti itikad baik dalam negosiasi yang dimaksudkan Trump.
Diketahui, Trump telah berulang kali mengubah arah kebijakan tarifnya, khususnya pada tanggal 9 April, ketika ia menurunkan tarifnya pada sebagian besar barang impor menjadi 10% selama 90 hari untuk memberi waktu kepada negosiator menyelesaikan perundingan dengan negara lain.
Kemudian, Trump menurunkan tarif untuk barang-barang China menjadi 30%. Ia menegaskan kembali arah pemerintahannya akan mengirim surat yang memberi tahu negara-negara tentang tarif mereka.
Sementara itu, Bessent mengatakan pihaknya fokus pada 18 hubungan dagang yang paling penting. Selain itu, waktu pelaksanaan setiap kesepakatan juga bergantung itikad baik negara mitra dagang AS dalam bernegosiasi.
“Ini berarti mereka tidak bernegosiasi dengan itikad baik. Mereka akan menerima surat yang mengatakan, ‘Ini tarifnya.’ Jadi saya berharap semua orang akan datang dan bernegosiasi dengan itikad baik,” ujar Bessent dikutip dari Reuters, Senin (19/5/2025).
Ia menambahkan, negara-negara yang diberitahu kemungkinan akan melihat tarif mereka kembali ke tingkat yang ditetapkan pada tanggal 2 April. Ketika ditanya kapan kesepakatan dagang akan diumumkan, Bessent mengatakan kepada program hasil negosiasi bergantung pada itikad baik negara tersebut.
“Sekali lagi, itu akan bergantung pada apakah mereka bernegosiasi dengan itikad baik,” ungkapnya.
“Perasaan saya yang lain adalah bahwa kami akan melakukan banyak transaksi regional – ini adalah tarif untuk Amerika Tengah. Ini adalah tarif untuk bagian Afrika ini,” imbuhnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.